BeritaNasional

Asing Masih Kuasai Investasi RI, Tanam Duit Rp654,4 Triliun di 2022

BIMATA.ID, Jakarta- Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa realisasi investasi sepanjang tahun 2022 telah melewati target dari yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahlil mengungkapkan sepanjang tahun lalu realisasi investasi tembus Rp1.207,2 triliun dengan serapan tenaga kerja 1,3 juta orang. Realisasi ini diatas target yang ditetapkan Jokowi sebesar Rp1.200 triliun.

“Target Presiden sebesar Rp1.200 triliun, pada awalnya banyak orang yang pesimistis terhadap targetnya, apakah tercapai atau tidak. Alhamdulillah kita mampu mencapai sebesar Rp1.207,2 triliun,” kata Bahlil dalam konfrensi persnya dikutip Rabu (25/1/2023).

Baca juga : Kunjungan Prabowo ke Solo Disambut Langsung Oleh Gibran

Bahlil mengungkapkan capaian investasi sepanjang Januari hingga Desember 2022 mencapai 100,6 persen dari target, serta tumbuh 34 persen dibandingkan dengan capaian 2021 sebesar Rp901,02 triliun.

“Ini salah satu pertumbuhan investasi yang terbesar dan ini sepanjang sejarah republik yang ada, ini paling besar, (tumbuh) 34 persen,” ujar Bahlil.

Selengkapnya : Warga Pisangan Timur, Jakarta Timur Sambut Kedatangan Anak Buah Prabowo

Lebih lanjut Bahlil menyebutkan, total realisasi investasi itu terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp654,4 triliun atau setara 54,2 persen dari total realisasi investasi.

Sementara sisanya merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp552,8 triliun atau sebesar 45,8 persen.

Sebelumnya baca juga : Kunjungi Pura Mangkunegaran, Prabowo: Kakek Saya Pernah Kerja di Sini

Secara tahunan (yoy), PMA tercatat tumbuh 44,2 persen dan PMDN tumbuh 23,6 persen.

Menurut Bahlil, ditengah gelapnya kondisi global, capaian tersebut patut disyukuri, sebab investasi asing ke Indonesia masih tumbuh dengan baik.

Simak juga : Prabowo Ingin Berkontribusi Lestarikan Cagar Budaya di Pura Mangkunegaran

“Ini kepercayaan yang harus diakui, baik yang suka maupun tidak suka dengan pemerintahan ini, bahwa FDI tumbuh 44 persen adalah dampak kebijakan pemerintah yang sekaligus melahirkan kepercayaan bagi para investor yang masuk ke Indonesia,” ucapnya.

Di sisi lain, capaian pertumbuhan PMDN yang biasanya maksimal hanya 15 persen, pun dinilai Bahlil, merupakan bukti bahwa kepercayaan investor domestik juga sama tingginya terhadap Pemerintah Indonesia.

Artikel terkait : Dalam Kunjungan Kerja ke Solo : Prabowo Ungkap Nilai Sejarah Pura Mangkunegaraan

“PMDN kita secara yoy tumbuh 23 persen. Artinya yang percaya ini tidak hanya FDI, pengusaha lokal, pengusaha nasional pun percaya terhadap apa yang dilakukan pemerintah dan bagaimana ekonomi kita ke depan,” imbuh Bahlil.

 

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close