BeritaNasionalPeristiwaPolitikUmum

Prabowo dan Ganjar Diprediksi Umumkan Cawapres di Waktu Akhir

BIMATA.ID, Malang – Sembilan hari jelang pendaftaran masih ada 2 bacapres yang belum mengumumkan siapa bakal cawapres pendampingnya. Kedua bacapres itu Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Pengamat Politik sekaligus Pakar Komunikasi Universitas Brawijaya (UB) Malang, Assoc Prof Anang Sujoko menyatakan keduanya masih saling mengintip potensi cawapres lawan.

BACA JUGA: Servasius Sesalkan Sayap Partai Hanura Deklarasi Dukung Prabowo

“Ini tidak terlepas dari banyak hasil survei ketatnya elektabilitas Prabowo dan Ganjar. Ketatnya elektabilitas ini diintip masing-masing tim capres agar betul-betul ingin memastikan cawapres yang diambil akan mengungguli lawannya, karena saking tipisnya selisih elektabilitas antara Ganjar dan Prabowo,” kata Anang , Rabu (11/10/2023).

Anang menyatakan kedua tim koalisi baik PDI Perjuangan maupun Koalisi Indonesia Maju (KIM) ingin agar cawapres yang dipilih bisa lebih unggul dan tidak mudah diserang.

“Masing-masing koalisi ingin memastikan cawapres di kubu lawannya tidak unggul. Kata kuncinya, jangan sampai memilih calon yang mudah dijatuhkan oleh lawan,” jelasnya.

BACA JUGA: DPC Gerindra Kota Semarang Sepakat Usulkan Pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya ini juga menilai manuver Presiden Jokowi dan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capres-cawapres akan menentukan cawapres masing-masing koalisi.

“Saya melihat dua calon ini ada sosok Jokowi di belakangnya. Di satu sisi Jokowi adalah petugas partai yang itu diklaim PDIP. Tapi di sisi lain Jokowi adalah arsitek pada koalisi Gerindra, Golkar, PAN, dan lainnya yang mengusung Prabowo,” jelasnya.

“Dan jangan lupa soal Mahkamah Konstitusi yang saat ini tengah disibukkan soal batas usia capres cawapres. Kalau itu goal (batas usia jadi 35 tahun), konstelasinya berubah lagi karena Gibran Rakabuming Raka akan masuk,” tambahnya.

BACA JUGA: Gerindra Kabupaten Magelang: Gibran Rakabuming Ideal Jadi Cawapres Prabowo

Anang menyebutkan bahwa Gibran memang santer dikaitkan sebagai cawapres Prabowo. Namun, Gibran bisa saja berpaling dan menjadi cawapres Ganjar.

“Di politik tidak ada yang tidak mungkin. Termasuk nama Erick Thohir yang akhir-akhir ini dikaitkan sebagai cawapres Prabowo bisa jadi ke Ganjar juga,” jelasnya.

“PDIP tentu tidak akan diam ketika MK mengesahkan usia cawapres 35 tahun, apakah PDIP hanya diam saja kadernya diambil? Karena itu bisa jadi pukulan telak ke PDIP. Jadi saya melihat ada sebuah langkah hati-hati di antara dua koalisi, saling wait and see tentang lawan, dan menunggu siapa cawapres yang akan diputuskan lawan. Bisa jadi dua calon ini baik Ganjar dan Prabowo akan mengumumkan cawapres pada last minute,” tambahnya.

Anang menyebutkan bahwa saat ini fokus masing-masing koalisi adalah menunggu keputusan dari MK soal batas usia capres-cawapres.

“MK akan berpengaruh juga keputusannya. Kalau tidak ada perubahan, maka Gibran tidak masuk. Kalau begitu sudah bisa ditebak tokoh-tokoh cawapresnya. Kalau MK mengabulkan dan Gibran boleh ikut, saya kira akan diperebutkan juga pasti Gibran oleh PDIP. Potensi itu ada tergantung transaksinya,” ujarnya.

BACA JUGA: Gerindra Kabupaten Magelang: Gibran Rakabuming Ideal Jadi Cawapres Prabowo

Anang menyebutkan bahwa dalam proses politik ini yang menurutnya luar biasa justru sosok Jokowi. Karena dia mampu bermain di antara 2 bayang-bayang capres itu.

“Namun yang luar biasa adalah kehebatan Jokowi bermain di dua bayang-bayang capres,” bebernya.

Anang menyatakan jika MK tidak jadi mengesahkan batas usia capres-cawapres di usia 35 tahun, maka mulai terlihat nama-nama paling kuat sebagai cawapres di masing-masing koalisi.

“Sebetulnya hari ini proyeksi Prabowo ya ke Gibran. Sementara sebagai second line Erick Thohir. Itu yang kemungkinan besar. Meskipun masih ada prioritas ketiga yakni nama lain. Perkiraan saya yang jadi sebuah isu panas di Prabowo yakni Gibran dan Erick,” jelasnya.

BACA JUGA: Dokter Keliling Prabowo Menyapa Warga Penjaringan, Jakarta Utara

“Kalau di Ganjar, saya kira akan juga mempertimbangkan Gibran ketika MK mengesahkan. Kalau tidak, maka ada alternatif kedua dan ketiga seperti Mahfud MD. Kalau Khofifah saya nggak melihat ke arah sana, tetapi Khofifah bisa muncul kalau kemudian ada isu tentang emansipasi wanita,” pungkasnya.

 

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close