BeritaHeadlinePolitik

Abdul Karim Aljufri, Dididik Oleh Prabowo, Menjadi Pendekar Politik

BIMATA.ID, Di balik gemerlap politik dan kehidupan perkotaan Jakarta, terdapat kisah menarik seorang pendekar pencak silat yang melangkah dari arena pertarungan ke medan politik. 

Inilah kisah Abdul Karim Aljufri, atau yang akrab disapa Aka, sosok yang patut jadi inspirasi lantaran latar belakangnya yang dulunya suka berkelahi dan aktif di perguruan silat hingga menjadi tokoh muda di Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra yang kini menjadi ketua Fraksi di DPRD Provinsi Sulawesi Tengah.

Dari Bumi Tadulako ke Ibukota:

Abdul Karim Aljufri, Dilahirkan di Ambon pada 23 November 1980,  dari seorang Bapak yang bernama Umar bin Alwi bin Salim Aljufri & Ibu bernama Kartini Lakoro.

Perjalanan hidup Aka tak sekadar berlatih di matras, tapi juga menyusuri perjalanan hidup yang keras. Setelah menetap di Palu, ia menyelesaikan pendidikan di sana sebelum akhirnya merantau ke Jakarta dan ikut berjuang di IPSI dan Partai Gerindra yang dinahkodai Prabowo Subianto.

Dari Matras ke Medan Politik:

Setelah jadi juara Internasional bersama Satria Muda Indonesia (SMI) disitulah Aka menemukan panggilan barunya di medan pertarungan politik. Kesuksesannya dalam pencak silat membawa namanya bersinar hingga menjadi orang yang dekat dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Dari Pendekar hingga Politisi:

Setelah mengukir prestasi emas di kancah internasional , Aka tidak berhenti pada kejayaan itu. ikut dengan Prabowo Subianto yang kini jadi Presiden terpilih pada Pilpres 2024.

Dan, Abdul alias Akapada kontestasi politik tahun 2019, meski awalnya dianggap sebagai “orang baru,” Aka membuktikan kapabilitasnya dengan meraih suara terbanyak di dapilnya dan memegang mandat rakyat.

Tanggung Jawab dan Anugerah:

Saat ini Dia mendapatkan amanah sebagai Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Sulawesi Tengah, Aka menyatakan bahwa terpilih adalah anugerah yang harus disyukuri dan ditunaikan dengan tanggung jawab yang besar. Ia menjunjung tinggi ajaran hidup yang ditanamkan oleh ayahnya.

Mengukir Jejak di Dunia Politik:

Dengan sikap rendah hati, jujur, dan baik pada semua orang, Aka, yang kini berusia 39 tahun, telah menorehkan jejaknya dalam dunia politik Sulawesi Tengah. Sikap dan ajaran hidupnya menjadi bekal berharga dalam meniti karir politik yang masih panjang.

Kisah Aka, dari pendekar pencak silat hingga politisi yang diperhitungkan, menjadi inspirasi bagi banyak orang, bahwa keberhasilan bukan hanya tentang kemampuan fisik di atas matras, tapi juga tentang ketulusan hati dan dedikasi dalam melayani masyarakat dan bangsa.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close