BeritaInternasional

China Siap Bantu Selesaikan Utang Negara Berpenghasilan Rendah

BIMATA.ID, Jakarta- Perdana Menteri Li Keqiang, pada Rabu (1/3/2023) lalu mengatakan, China bersedia membantu menyelesaikan masalah utang negara berpenghasilan rendah secara konstruktif dengan melalui kerangka kerja multilateral.

China selaku kreditor bilateral terbesar di dunia, telah mengkritik pemberi pinjaman multilateral karena tidak menerima kerugian, atau pemotongan, atas pinjaman ke negara-negara berpenghasilan rendah, sementara Beijing diminta melakukannya dengan kredit yang telah diperpanjang sendiri.

Li dalam sambungan telepon mengatakan kepda Drektur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, penyelesaian masalah utang negara-negara berpenghasilan rendah membutuhkan partisipasi semua kreditur, menurut pernyataan Dewan Negara atau kabinet.

Baca juga : Najwa Shihab Bertemu Prabowo, Netizen Komen Positif

China juga mendesak negara-negara Kelompok 20 (G20) bulan lalu untuk melakukan analisis yang adil, objektif, dan mendalam tentang penyebab masalah utang global.

Karena hal ini bertujuan membantu negara-negara miskin yang sarat utang dengan menerima kerugian besar atas pinjaman mereka.

Sebelumnya baca juga : Prabowo Subianto Unggul di Musra Relawan Jokowi Kaltara

China adalah pemberi pinjaman utama bagi negara-negara dengan utang tinggi, seperti Ghana dan Zambia.

Zambia berutang kepada Beijing hampir 6 miliar dolar AS dari total utang luar negeri sebesar 17 miliar dolar AS pada akhir tahun 2021, menurut data pemerintah, sementara Ghana berutang kepada China 1,7 miliar dolar AS, menurut International Institute of Finance, sebuah asosiasi perdagangan jasa keuangan yang berfokus pada pasar negara berkembang.

 

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close