BIMATA.ID, Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan Pemerintah Indonesia terus mendorong hilirisasi meskipun di tengah adanya perlawanan dari dunia internasional, seperti Uni Eropa yang menggugat Indonesia di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait kebijakan larangan ekspor bijih nikel.
“Pemerintah terus mendorong hilirisasi komoditas sumber daya alam, sekaligus mendorong sumber daya manusia,” ungkapnya dalam acara Economic Outlook 2023 CNBC Indonesia dengan tema “Menjaga Momentum Ekonomi di Tengah Ketidakpastian” di Hotel St. Regis, Jakarta, Selasa (28/02/2023).
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Minta Pemerintah Segera Atasi Kelangkaan Minyakita
Dia mengatakan, hilirisasi ini penting karena bisa mendorong pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Tanah Air. Seperti diketahui, Indonesia dikaruniai sejumlah sumber daya alam sektor pertambangan yang cukup melimpah dan merupakan bahan baku untuk membuat baterai hingga kendaraan listrik.
Sejumlah komoditas tambang yang ada di Tanah Air antara lain nikel, bauksit, tembaga, timah, emas, dan lainnya.
Ekosistem baterai kendaraan listrik menurutnya juga akan semakin berkembang dengan akan diluncurkannya subsidi kendaraan listrik dari pemerintah, yakni Rp 7 juta untuk motor listrik baru dan motor konversi dari motor berbasis BBM ke motor listrik. Dengan demikian, penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air akan semakin berkembang, sehingga pasar untuk baterai kendaraan listrik ada kepastian.
BACA JUGA: Prabowo Pamerkan Inovasi Industri Pertahanan Karya Anak Bangsa di Kancah Internasional
“Dan pemerintah dalam waktu dekat akan mengeluarkan insentif untuk kendaraan roda 2 sebanyak 7 juta rupiah, baik motor baru maupun pergantian dari motor BBM,” ujarnya.