BeritaNasionalPeristiwa

Menkeu Jelaskan Tantangan Penyusunan APBN pada Tahun Politik

BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menegaskan penyusunan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2024 dilakukan pemerintah dalam menghadapi tantangan dari ketidakpastian ekonomi global, khususnya ketika situasi dalam negeri memasuki tahun politik melalui Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Sri Mulyani menyampaikan, bahwa APBN 2024 harus dijalankan dengan optimisme dengan tetap waspada terhadap dinamika yang terjadi.

“Pada 2024, APBN kita dihadapkan pada berbagai tantangan dari ketidakpastian ekonomi global seperti inflasi dan suku bunga tinggi, serta persaingan geopolitik yang semakin meningkat, terutama eskalasi konflik Rusia dan Ukraina, serta proteksionisme yang meningkat yang dapat mengganggu rantai pasok pangan dan energi,” ujar Sri Mulyani dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum presiden dan wakil presiden tahun 2024 di Mahkamah Konstitusi pada Jumat (05/04/2024).

Baca juga: Gibran Akan Beri Informasi Jika Ada Pertemuan Antara Prabowo dan Megawati

Untuk mewujudkan tema dan arah kebijakan fiskal tersebut, Ia juga menjelaskan APBN 2024 dirancang untuk melindungi daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi, terutama melalui program perlindungan sosial.

Dalam postur APBN 2024, total belanja negara mencapai Rp 3.325,1 triliun dengan alokasi belanja perlindungan sosial sebesar Rp 496,8 triliun. Dana tersebut digunakan untuk stabilisasi ekonomi serta mendukung penghapusan kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrem, dan stunting.

Menkeu juga menekankan alokasi anggaran perlindungan sosial mengalami peningkatan untuk menanggapi kebutuhan yang meningkat, seperti biaya pendidikan dan bantuan bagi penyandang disabilitas. Ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengendalikan inflasi dan mengurangi kemiskinan ekstrem, sesuai dengan prioritas nasional.

Lihat juga: Prabowo dan Menhan Malaysia Sepakat Menjaga Stabilitas di Kawasan Dua Negara

“Dengan demikian, APBN 2024 secara khusus menargetkan pengendalian inflasi dan penghapusan kemiskinan ekstrem melalui berbagai program perlindungan sosial,” pungkasnya.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close