BeritaHukumRegional

Warung Lama di Pekojan: Dari Prostitusi ke Pembongkaran

BIMATA.ID, Jakarta – Sebuah lokasi prostitusi di sepanjang rel kereta api di Jalan Bandengan Utara 3, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, konon telah ada selama puluhan tahun. Para pemilik lokasi ini awalnya menjalankan bisnis haram tersebut, namun kemudian mengubahnya menjadi warung, yang berdiri di atas lahan milik PT KAI.

Menurut seorang warga bernama Udin (50), bangunan liar di sana telah mulai dibangun sekitar tahun 1980-an, bersamaan dengan adanya praktik prostitusi di dalamnya.

“Sudah ada sangat lama. Saya pindah ke Jakarta tahun 1988, dan lokasi ini sudah ada saat itu,” ungkap Udin ketika ditemui di tempat tersebut pada Senin (16/10/2023).

Baca Juga : Gerindra: Cawapres Prabowo Diumumkan Senin atau Selasa

Menurut pengetahuan Udin, warung tersebut seringkali dikunjungi oleh pria dengan ciri-ciri tertentu. Mereka biasanya datang pada malam hari dan memberikan isyarat jika mereka berminat untuk menggunakan jasa pekerja seks komersial (PSK).

Biasanya, para PSK mencari pelanggan sambil duduk di Gang Royal, Jakarta Utara, yang berseberangan dengan lokasi tersebut.

“Pria tersebut akan menyalakan senter cowoknya sepanjang jalan untuk menarik perhatian. Kemudian, PSK akan mendekati mereka,” kata Udin.

Pada malam hari, pelanggan mulai berdatangan ke warung-warung di sepanjang rel kereta api, yang ditandai dengan suara musik keras yang mengganggu pendengaran.

Cek Juga : Projo Dukung Prabowo Capres, Gerindra: Penyemangat Kami

“Warga di sini merasa resah. Jika sudah terbiasa, mereka mungkin tidak terlalu mengganggu, tapi bagi yang tidak terbiasa, itu sangat mengganggu,” tambahnya.

Udin sangat khawatir bahwa anak-anak di lingkungan tersebut akan terpengaruh oleh keberadaan bisnis prostitusi yang berada di dekat rumah mereka.

Warga setempat mendesak untuk segera membongkar tempat ini, dan sebagai respons terhadap keluhan tersebut, petugas gabungan mulai membongkar 35 bangunan liar di kawasan tersebut sejak pagi Senin.

Simak Juga : Prabowo Sebut Sudah Kenyang Jadi Sasaran Black Campaign: Monggo Rakyat Menilai

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat, Agus Irwanto, menyatakan, “Pembongkaran ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap keluhan masyarakat, baik dari Penjaringan maupun Tambora, terkait aktivitas yang melanggar aturan dan meresahkan masyarakat.”

“Kegiatan masyarakat yang terkait dengan prostitusi dan pelanggaran lainnya tetap berlanjut, meskipun bangunan semi permanen atau bedeng tersebut berdiri di atas lahan milik PT KAI, dan kami sudah melakukan pembongkaran sebanyak tiga kali sebelumnya,” tambahnya.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close