BIMATA.ID, Solo- Sejumlah relawan ormas Pro-Jokowi (Projo) Jawa Tengah sedang gencar menggalang dukungan untuk mengusung Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) pendamping Prabowo Subianto.
Gibran dianggap bisa meneruskan jejak Presiden Jokowi sebagai pemimpin Indonesia pada periode berikutnya.
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo: Revolusi Putih Bukan Sekedar Janji, Sudah Dilakukan Sejak 2009
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Projo Jawa Tengah Sinnal Blegur mengaku usulan untuk mencalonkan Gibran sebagai pendampingnya Prabowo masif dilakukan masing-masing pengurus Projo 35 kabupaten/kota.
Mayoritas pengurus maupun relawan Projo menginginkan Gibran bisa berkiprah di tingkat kepemimpinan nasional karena mewariskan nilai-nilai positif dari Jokowi.
“Sebagai usulan lumayan kenceng suaranya. Karena banyak orang lihat bapaknya sudah begitu, pasti anaknya gak jauh berbeda. Ada nilai yang sama antara keduanya. Jadi kami sah-sah saja mengusulkan. Ada sinyal itu cuma berapa kuat belum diuji. Soalnya kita belum ngadain konferda,” kata Sinnal, Senin (2/10/2023).
Ia berkata Gibran punya pengalaman menjadi seorang pemimpin. Sebagai figur anak muda, kinerja Gibran jadi Walikota Solo juga tidak buruk.
BACA JUGA: Prabowo Terima Kunjungan Kepala Kepolisian Palestina
Sinnal menyampaikan keputusan mengusulkan pasangan Prabowo-Gibran didasari pertimbangan bahwa yang bersangkutan merupakan anak kandung Jokowi. Akan tetapi dirinya tidak mau memusingkan bila nantinya memunculkan politik dinasti jika Gibran menjadi wakil presiden.
“Artinya, sebagai anak muda punya pengalaman memimpin masyarakat itu ada. Dan tidak buruk. Ya begitu banyak walikota di Indonesia yang berprestasi, tapi kenapa kita milihnya Gibran? Karena semua tahu dia anaknya Jokowi. Itu tidak bisa dipungkiri. Kalau nanti muncul politik dinasti, ya itu bagian cara pandangan orang,” tegasnya.
Lebih jauh lagi, ia mengklaim Indonesia kini sedang membutuhkan sosok pemimpin muda untuk membuat bangsa dan negara menjadi lebih maju. Terlebih lagi, katanya Gibran dipandang oleh anggota Projo memiliki respon cepat mengatasi beragam masalah yang terjadi di Solo.
Ia berkata Gibran selalu hadir bersama masyarakat untuk membantu segala kesulitan. Selama menjadi walikota, Gibran juga bisa mengembangkan festival dan program pembangunan yang ada saat ini.
BACA JUGA: Dukung Prabowo Subianto, Relawan Cakep Gelar Deklarasi Pemenangan di Sumut
“Memang yang kita butuhkan itu. Kalau dia tidak prestasi ya tidak dicalonkan. Tapi karena publik melihat sisi positif dalam diri Gibran, maka banyak pertimbangan yang subyektif dan obyektif. Selama memimpin Solo, respon dia cepat untuk masalah yang terjadi. Dan dia memang selalu hadir bersama masyarakat. Yang dia lakukan meniru bapaknya. Festival di Solo juga berkembang. Banyak sikapnya dia yang meniru bapaknya,” terangnya.
Meski begitu, ia menekankan apakah nantinya Gibran dinyatakan layak menjadi cawapresnya Prabowo, tergantung keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK). Termasuk apakah ada perubahan syarat batas minimal usia bagi bacawapres di Pemilu 2024, akan ditentukan dari putusan MK.
“Semua nunggu hasil MK. Kalau emang gak boleh ya sudah. Kami tidak mau melanggar konstitusi,” tuturnya.
Sedangkan, Tego Winarti, Ketua DPC Projo Solo mengatakan meskipun masih menunggu putusan MK, akan tetapi pihaknya telah sepakat mendukung penuh Gibran untuk mencalonkan diri sebagai cawapresnya Prabowo.
“Projo Solo tetap dukung dan setia dengan Mas Gibran. Kami sudah kompak sekali. Kami ada di belakangnya Mas Gibran. Ini sudah hasil bulat mengusung Mas Gibran sebagai cawapresnya Prabowo,” ungkapnya.
BACA JUGA: Sebut Iwan Bule Orang Dekat Prabowo, Raffi Ahmad: Saya Ikut Apa Kata Beliau
Dukungan nyata yang dilakukan Projo Solo yaitu dengan melakukan penetrasi ke seluruh lapisan masyarakat. Winarti berkata dirinya kerap mengerahkan anggota, pengurus dan simpatisan Projo untuk menyosialisasikan keberhasilan Gibran sebagai Walikota Solo.
Caranya dengan mengawal kerja nyata dari Gibran. Mulai dari aksi sosial bagi-bagi sayur, penyaluran bantuan beras, telur dan sejenisnya. Keberhasilan Gibran membangun sejumlah proyek juga didengungkan. Di Solo, Projo punya 2.000-3.000 anggota.
“Kan banyak yang sudah ada hasilnya. Misalnya pembangunan Taman Safari Solo, Masjid Zayed, revitalisasi Lokananta, pembuatan fly over Joglo. Kita bisa lihat bagaimana perkembangan wisawatan sangat tinggi dan publik antusias sekali,” terangnya.