BeritaPolitik

Sekjen Partai Gelora Minta Para Tokoh Dan Pemimpin Parpol Pastikan Pemilu 2024 Berjalan Damai

BIMATA.ID, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik meminta para tokoh dan pemimpin partai politik (parpol), selaku kontestan pemilu, memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan perhelatan Pemilu 2024 berjalan damai.

“Tidak terulang lagi polarisasi di tingkat akar rumput dan konflik elite yang bisa merambat menjadi konflik horizontal, karena nanti korbannya masyarakat, yang dirugikan juga masyarakat,” kata Mahfuz, dikutip dari antaranews, Jumat (07/07/2023).

Mahfuz mengatakan hal tersebut dalam diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema “Kemesraan Elite dan Otak-Atik Pilpres 2024” di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (06/07).

Baca Juga : Ketum Projo Akui Sosok Prabowo Subianto Seorang Patriot Sejati !

Dia mengaku bahwa dirinya khawatir akan terulangnya fenomena polarisasi politik, seperti pemilu sebelumnya, lantaran meningkatnya tensi politik menjelang Pemilu 2024 dan munculnya friksi-friksi perpecahan tokoh elite politik.

“Saya kira ini satu hal penting untuk menjadi pemikiran bersama. Ini sering kami diskusikan dan komunikasikan, kira-kira implikasinya terhadap keseluruhan pemilu ini seperti apa,” tuturnya.

Dia menjelaskan, dunia pada saat ini sedang dalam persimpangan jalan dengan terjadinya perubahan tatanan global, sehingga dalam mengelola situasi politik perlu disikapi secara lebih hati-hati.

“Jangan sampai nanti Pemilu 2024 dijadikan sebagai the last battle, perang eksistensi antar kekuatan superpower,” jelasnya.

Simak Juga : Terus Menguatkan Pertahanan Negara di Udara, Menhan Prabowo Akan Mendaratkan Pesawat Yang Lebih Besar

Dia menerangkan, perlunya arus moderasi politik untuk mengelola situasi saat ini, dengan meningkatkan kesabaran dan kemampuan menahan diri agar tidak berkembang menjadi ledakan politik.

“Semua harus berpikir untuk kepentingan publik dan kepentingan bersama. Akar rumput jangan banyak diberi bumbu-bumbu. Bumbunya makin banyak hari demi hari, seperti suasana maju jihad saja. Bumbunya sekarang, ‘Kita orang yang terus terzalimi dan harus melawan kezaliman itu, ini perjuangan kita bla bla bla’,” tuturnya.

Sebab, menurut dirinya, apabila situasi semakin memanas, maka benturan masyarakat di tengah situasi ketidakpastian global akan semakin kuat terjadi. 

Oleh karena itu, dia menilai perlu moderasi berpolitik untuk mengatasi situasi tersebut.

“Kalau kita salah-salah menata ini, maka kita akan masuk dalam pusaran perubahan global yang kita tahu kekuatan-kekuatan global sekarang sedang bertarung menunjukkan eksistensi supremasinya,” ucapnya.

Dia pun secara tegas menyatakan menolak terhadap upaya negara lain yang akan melakukan operasi politik untuk memenangkan satu kandidat tertentu di Pilpres 2024 sebab harga yang akan dibayar oleh bangsa Indonesia amatlah mahal.

“Kami di Partai Gelora akan mendukung calon pemimpin yang konsisten dengan ide moderasi ini. Dia punya peluang lebih besar untuk memenangkan kontestasi di Pilpres 2024,” pungkasnya.

Sebagai informasi, pendaftaran bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.

Lihat Juga : Jokowi Dan Prabowo Adalah Bestie, Relawan : Bisa Dilihat Dari Weton Yang Sama

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu pasangan capres dan cawapres diusulkan partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi syarat perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR, atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Pada Saat ini, ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI, bisa juga pasangan calon diusung partai politik atau gabungan partai peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close