BeritaNasional

Serba-serbi Konser Coldplay: War Ticket Brutal, PA 212 Mau Kepung Bandara

BIMATA.ID, Jakarta- Coldplay dijadwalkan bakal menggelar konser di Indonesia pada 15 November 2023 mendatang. Antusiasme masyarakat Indonesia yang ingin menyaksikan penampilan band asal Inggris itu begitu tinggi.

Namun di balik itu, rencana kedatangan band tersebut juga diwarnai penolakan dari sekelompok masyarakat.

Apa saja fakta-fakta menarik seputar rencana konser band Coldplay? Berikut ulasannya.

Baca juga : Prabowo: Politik Rukun dan Stabil Jadi Kunci Lahirnya Kebijakan Pro Rakyat

Tiket habis dipesan dalam 10 menit

Penjualan tiket konser Coldplay yang bertajuk “Music of The Spheres World Tour 2023” mulai resmi dijual pada Rabu (17/5/2023) melalui laman coldplayinjakarta.com.

Namun penjualan pada 17-18 Mei 2023 itu khusus untuk nasabah BCA yang merupakan bank resmi mitra pembayaran konser tersebut.

Baca juga : Terima Hary Tanoe dan Paguyuban Sosial Tionghoa, Prabowo: Negara Bisa ‘Take Off’ karena Kompak

Dan begitu penjualan tiket dibuka, dalam waktu 10 menit, tiket dengan kategori “Ultimate Experience” seharga Rp 11 juta, langsung ludes terpesan.

Padahal tiket itu merupakan kategori tiket termahal yang juga menawarkan fasilitas tur ke belakang panggung atau backstage.

Antrean pembelian tiket membludak

Selain tiket dengan kategori “Ultimate Experience”, ada juga tiket dengan kategori lainnya yang harganya lebih murah.

Tidak seperti tiket tiket dengan kategori “Ultimate Experience”, tiket yang harganya lebih ekonomis masih tersedia.

Baca juga : Purnawirawan Polri Terkesan Paparan Prabowo Soal Tantangan Dunia

Namun sejak 5 menit penjualan dibuka, sudah ada lebih dari 500 ribu orang yang antre untuk masuk ke situs pembelian tiket tersebut.

Ruang menunggu sudah penuh. Ada 500 ribu orang pengguna menunggu di depan kamu. Tolong menunggu dan coba beberapa saat lagi,” demikian tulisan yang tertera dalam laman tersebut.

War ticket brutal, banyak netizen jual kembali tiket konser Coldplay

Perang pembelian tiket atau war tiket konser Coldplay sudah terjadi sejak penjualan resminya dibuka pada Rabu (17/5/2023) pukul 10 WIB.

War tersebut membuat pembelian pembelian tiket menjadi tak terkendali. Alhasil, ada penggemar yang gagal mendapatkan tiket, namun disis lain ada juga yang justru mendapatkan tiket dengan jumlah lebih.

Baca juga : Prabowo: Indonesia di Ambang ‘Take Off’ Menjadi Negara Maju

Akhirnya tidak sedikit penggemar yang menjualkembali tiket konser Coldplay tersebut di media sosial,salah satunya Twitter.

Antrean panjang, warganet curhat di medsos

Panjangnya antrean masyarakat yang ingin membeli tiket konser Coldplay, membuat banyak orang harap-harap cemas, apakah bisa mendapatkannya atau tidak.

Tak sedikit dari mereka yang akhirnya mencurahkan isi hatinya (curhat) mengenai pengalaman dan keluh kesahnya dalam mendapatkan tiket konser itu.

Antriannya panjang banget ya lord. Kira-kira bakal dapet gak ya tiket coldplay-nya, btw kalian ngincer cat berapa?” tulis seorang pengguna Twitter.

MANA YANG BERHASIL CO TIKET COLDPLAY? Keluaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrr, ini antrian gue panjang banget najong,” tulis pengguna Twitter lainnya.

Manfaatkan peluang dengan jastip

Besarnya antusias masyarakat Indonesia yang ingin menyaksikan penampilan band Clodplay, dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk meraup cuan dengan membuka layanan jasa titip (jastip).

Salah satunya dilakukan oleh seorang perempuan yang bernama Silvie yang sudah melakoni bisnis sampingan ini sejak 2022 lalu.

Dari jasa jastip ini, Silvie mengaku bisa mengantongi keuntungan kotor Rp2 hingga Rp9 juta dalam sekali ‘war tiket’.

PA 212 ancam gagalkan konser Coldplay

Di balik antusiasme publik yang begitu besar terhadap konser Coldplay, sekelompok orang yang tergabung dalam Persaudaraan Alumni (PA) 212 malah menolak kedatangan band asal Inggris itu.

Sekjen PA 212 Novel Bamukmin mengatakan, alasan penolakan tersebut karena Coldplay dianggap membawa nilai-nilai pro LGBY dan ateisme.

Karena itulah, lanjut Novel, sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar, pemerintah seharusnya melarang Coldplay untuk konser di Indonesia.

Penolakan itu semakin menjadi-jadi, karena PA 212 mengancam akan menurunkan ribuan orang untuk mengepung bandara dan mencegah kedatangan band tersebut di Indonesia.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close