BeritaNasionalOpiniPeristiwaPolitikUmum

GERINDRA–PKB: Sebuah Koalisi Yang Ideal

BIMATA.ID, Jakarta- Berani berpolitik harus berani berkompromi. Salah satu bukti nyata dari kompromi politik adalah kebijakan dalam membangun koalisi antar partai politik. Setidak-tidaknya inilah tontonan menarik yang berani ditampilkan oleh Gerindra dan PKB, di tengah kemelut isu pecahnya gerbong koalisi partai-partai lain keduanya justeru terlihat lebih dekat dan mesra. Ibarat amplop dan prangko, keduanya sangat kecil kemungkinan dapat dipisahkan.

BACA JUGA: Prabowo Temui SBY di Pacitan, Bicarakan Masa Depan Bangsa

Fakta yang belum lama ini, PKB melalui sejumlah elite politknya telah menetapkan Prabowo Subianto sang Ketua umum Partai Gerindra sebagai calon Presiden yang disung oleh partai berbasis nahdiyin ini pada pemilu mendatang. Seiring dengan harmonisnya kedekatan keduanya, Gerindra dan PKB telah meresmikan sekretariat bersama alias rumah pemenangan. Tentu saja niat koalisi ini bukan sekadar cek ombak di arena pertarungan politik nanti.

Tatkala waktunya telah tiba kekuatan kedua partai besar ini bisa di adu dan telah siap bertarung dengan gerbong-gerbong koalisi yang akan menjadi lawannya nanti di perhelatan pemilu 2024 mendatang.

Bicara soal koalisi, artinya kita berbicara soal kompromi itu sendiri. Dengan kata lain baik PKB maupun Gerindra telah selesai ditataran itu. Ada teori yang sekiranya dapat mendukung hal itu, bahwasanya kompromi menakankan pada tindakan yang masuk akal dan diperlukan apabila tidak ada satupun pihak yang berpartisipasi memiliki cukup kekuatan untuk mengejar sasaran pribadinya secara pasti dan utuh (Mayer, 2008). Namun dalam konteks politik itu sendiri Mayer Kembali menekankan bahwa fungsi lain dari kompromi politik adalah perngambilan keputusan itu sendiri.

BACA JUGA: Temui SBY di Pacitan, Prabowo: Beliau Senior Saya

Selanjutnya di dalam sebuah kompromi itu sendiri, kedua kelompok telah bersepakat untuk menghilangkan hak mereka dalam memaksakan kepentingan masing-masing kelompok. Sehingga secara keseluruhan dapat menyadari sasaran politiknya. Dalam hal ini, ada semacam pertukaran asas kebermanfaatan antara pihak-pihak yang telah berkompromi yang sebelumnya telah bersepakat untuk membangun tujuan bersama.

Maka PKB dan Gerindra berhasil membangun koalisi yang ideal di atas kompromi politik keduanya!

Hal senada dibuktikan dalam Rakernas Partai Gerindra pada tahun 2022 yang lalu. Keduanya bersepakat menandatangai piagam kerja sama dalam pemilihan umum tahun 2024 mendatang. Salah satu point penting yang termaktub dalam piagam kerja sama keduanya adalah bahwa.

BACA JUGA: Prabowo Malam Mingguan di Surabaya Nonton Konser Orkestra Dewa 19 bareng Al Ghazali

“Kerja sama Partai Gerindra dan PKB dilatar belakangi keinginan untuk menyatukan dua kekuatan besar di Indonesia yakni Nasionalis dan Religius untuk menghindari polarisasi masyrakat pada pemilihan 2024 dan dapat membuka koalisi dengan partai politik lain atas persetujuan kedua belah pihak”.

Irisan dari salah satu point penting di atas tidak lain dan tidak bukan dikarenakan alasan persatuan dan kebhinekaan itu sendiri yang telah menjadi prinsip dasar negara Indonesia.

Koalisi Gerindra – PKB bukan sekadar alat tukar dalam mengejar kekuasaan. Melainkan demi mewujudkan cita-cita para leluhur untuk membangun dan mewujudkan tatan masyarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, serta adil dan makmur yang berlandaskan Pancasila sebagaimana yang termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

BACA JUGA: Apresiasi Langkah Habib Luthfi, Prabowo Ungkap Dukungannya untuk Memperbaiki Monumen Bersejarah

Pertanyaan kemudian adalah mampukah gerbong-gerboang koalisi lain dapat mencapai level seideal Gerindra dan PKB? Atau malah justeru sebaliknya pecahnya gerbong koalisi partai politik lain akan mendekatkan diri pada Gerindra dan PKB? Semoga saja begitu. Toh selain Prabowo Subinato siapa lagi yang pantas melanjutkan kepemimpinan yang sudah-sudah? Jawabannya nyaris tidak ditemukan sama sekali bahkan sekalipun itu adalah Ganjar Pranowo.

 

-Moh.Pakaya-

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close