BeritaBisnisEkbisEkonomiNasionalUmum

Proyek Strategis Nasional Diharapkan Dapat Serap Tenaga Kerja Secara Maksimal

BIMATA.ID, Jakarta- Pemerintah terus berkomitmen untuk mendorong pembangunan infrastruktur dengan mengakselerasi penyelesaian pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN). Capaian kumulatif PSN diharapkan mampu menimbulkan multiplier effect secara sosial dan ekonomi serta menyerap tenaga kerja yang terus bertambah seiring penyelesaian PSN ke depan.

Secara kumulatif, sejak 2016 hingga Desember 2022 terdapat 152 PSN yang sudah selesai dan beroperasi penuh serta 46 PSN masih dalam tahap penyiapan. Khusus di 2022, terdapat 24 PSN yang telah mencapai tahap selesai sepenuhnya dan sembilan PSN telah beroperasi sebagian.

“Kita pada akhirnya revisi kembali daftar PSN,” ungkap Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo selaku ketua Tim Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), dilansir dari keterangan tertulisnya, Senin, 26 Desember 2022.

“Namun kembali lagi, kriteria yang ditekankan Bapak Presiden adalah proyek tersebut harus selesai di 2024 dengan kriteria tadi, pengadaan lahan selesai, perizinan selesai, dan financial closing selesai. Satu lagi yang Bapak Presiden tekankan adalah seminimal mungkin menggunakan APBN,” tambahnya.

Dari 210 proyek dan 12 program yang ditetapkan dalam Permenko Perekonomian Nomor 21 Tahun 2022, terdapat 10 proyek baru yang disertakan dan empat proyek/program yang disesuaikan nomenklatur termasuk program percepatan pengembangan wilayah untuk pembangunan kawasan strategis nasional Ibu Kota Negara dan infrastruktur pendukung Ibu Kota Negara.

“Pemerintah juga mendorong pembangunan proyek-proyek tersebut agar dapat selesai paling lambat di 2024,” ucapnya.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Sumedi menambahkan pembangunan infrastruktur bukan hanya sebagai spending, tetapi untuk investasi ke depan.

“Pemerintah terus mendorong supaya akselerasi tidak hanya untuk meningkatkan nilai tambah melalui rantai nilai, tetapi juga memaksimalkan infrastruktur yang sudah dibangun, terutama sebagai penggerak ekonomi wilayah,” pungkasnya.

 

(ZBP)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close