Berita

Menkes Sebut Capaian BIAN dan Giatkan Lagi Imunisasi Dasar di Sekolah

BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan capaian imunisasi terkait Bulan Imunisasi Nasional (BIAN) 2022. Program BIAN 2022 ini secara khusus diperuntukkan untuk mengejar ketertinggalan imunisasi yang merosot akibat pandemi Covid-19.

“Ini adalah imunisasi tambahan, vaksinasi Campak-Rubela dan vaksin lain terkait polio. Memang kita lakukan program khusus yang kita namakan BIAN untuk mengejar ketertinggalan selama Covid-19,” katanya, Jumat (02/12/2022).

Dalam kesempatan itu, Budi memaparkan data capaian imunisasi di Jawa-Bali dan di luar Jawa-Bali selama BIAN 2022.

Untuk Jawa-Bali atau tahap I, penerima imunisasi tambahan Campak-Rubela 9.236.593 atau 97,9 persen dari target nasional. Sementara di luar Jawa-Bali penerimaan imunisasi tambahan Campak-Rubela sebanyak 17.287.803 atau 63,9 persen dari target.

Dengan data-data tersebut, lanjut Budi, capaian imunisasi di luar Jawa-Bali masih tergolong rendah

“Untuk imunisasi di luar Jawa-Bali lebih rendah penerimaannya dari pada Jawa-Bali,” kata Budi.

Pun begitu dengan imunisasi polio di luar Jawa-Bali masih rendah. Dalam program BIAN, Kemenkes menggunakan dua vaksin polio yakni Oral Polio Vaccine (OPV), dan Inactivated Polio Vaccine (IPV).

Untuk di luar Jawa-Bali, penerima imunisasi OPV hanya mencapai 33,6 persen dari target atau sekitar 492.034 anak. Sementara penerima vaksin polio IPV sebesar 23,8 persen atau 546.111 orang.

Sedangkan di Jawa-Bali, penerima imunisasi OPV mencapai 84,6 persen atau 837.792 anak, dan penerima vaksin polio IPV mencapai 77,3 persen atau 1.277.641 anak.

Terkait masih rendahnya penerimaan imunisasi di luar Jawa-Bali, Budi mengungkapkan ada sejumlah kendala.

“Isu kehalalan vaksin di beberapa daerah dan ketakutan melakukan multiple injection (suntik berkali-kali),” kata Budi.(oz)

Tulisan terkait

Bimata
Close