BeritaRegional

UIN Palu Bantu Pemprov Sulteng Entaskan Desa Dari Ketertinggalan

BIMATA.ID, Palu – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu membantu Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) mengentaskan desa dari status ketertinggalan demi menopang percepatan pembangunan desa yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“UIN Datokarama Palu sesuai dengan tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi melakukan pembinaan masyarakat di tingkat desa, dengan tujuan untuk percepatan pembangunan desa,” ucap Rektor UIN Datokarama Prof Sagaf S Pettalongi, dikutip dari antaranews, Kamis (05/10/2023).

Sagaf menerangkan, upaya Gubernur Sulteng Rusdy Mastura membangun desa untuk mengentaskan daerah dari status ketertinggalan merupakan wujud nyata keberpihakan dan keseriusan Pemprov Sulteng terhadap masyarakat.

“Terbukti, tiga kabupaten di Sulteng yaitu Kabupaten Sigi, Tojo Unauna, dan Donggala berhasil dientaskan dari status ketertinggalan,” terangnya.

Baca Juga : Ketua Relawan YIM Sebut Prabowo Butuh Sosok Yusril Untuk Dampingi di Pilpres 2024

Upaya tersebut mengantar Pemprov Sulteng mendapat penghargaan dari pemerintah pusat yang diserahkan oleh Wakil Presiden Ma’aruf Amin kepada Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dalam acara rapat koordinasi nasional afirmasi percepatan pembangunan daerah tertinggal.

“Penghargaan tersebut menjadi satu prestasi, yang harus didukung oleh semua pihak untuk bersama-sama membangun Sulteng dalam visi gerak cepat, Sulteng lebih maju dan lebih sejahtera,” ujarnya.

Sagaf mengemukakan jika UIN Datokarama melakukan intervensi percepatan pembangunan desa dengan merujuk pada tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pendidikan, pengabdian masyarakat, dan penelitian.

Pada aspek pendidikan, salah satu bentuk intervensi yang dilakukan oleh UIN Datokarama yaitu menempatkan mahasiswa kuliah kerja nyata di tingkat desa pada kategori daerah tertinggal.

Pada aspek pengabdian masyarakat UIN Datokarama membentuk desa binaan di Kabupaten Sigi meliputi Desa Pakuli, Pandere dan Kalawara, Kecamatan Gumbasa. Kemudian, Desa Pombewe dan Loru, Kecamatan Sigi Biromaru.

UIN Datokarama juga memiliki desa binaan di Kabupaten Donggala meliputi Desa Saloya dan Minti Makmur, serta Desa Silabia dan Sausu Trans di Kabupaten Parigi Moutong.

Pembentukan desa binaan tersebut, kata dia, diikutkan dengan pembinaan masyarakat pada aspek intelektual, moral, dan keterampilan.

“Selain itu, desa binaan juga diberikan bantuan pemberdayaan untuk membangun usaha masyarakat,” jelasnya.

Simak Juga : Survei LSI: Prabowo Unggul Telak 11% Atas Ganjar Head to Head

Pada aspek penelitian, UIN Datokarama menerjunkan dosen dan mahasiswa untuk melakukan riset terkait dengan problem dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat di tingkat desa.

Gubernur Sulteng Rusdy Mastura pada rapat koordinasi nasional afirmasi percepatan pembangunan daerah tertinggal mengatakan Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2022 terdapat 17 desa sangat tertinggal dan 266 desa tertinggal. Namun, pada tahun 2023 tersisa 151 desa tertinggal.

Selain itu, pada tahun 2022, Sulawesi Tengah memiliki 995 desa berkembang, 527 desa maju, dan 42 desa mandiri.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close