BeritaInternasional

Sekjen PBB Luncurkan Badan Penasihat Untuk AI

BIMATA.ID, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Kamis (26/10) meluncurkan Badan Penasihat Tingkat Tinggi untuk Kecerdasan Buatan (High-Level Advisory Body on Artificial Intelligence).

Langkah itu diambil untuk menyempurnakan tata kelola global atas perangkat-perangkat baru yang berkembang pesat itu.

“Kecerdasan buatan (AI) dapat mendorong kemajuan luar biasa bagi umat manusia. Pada saat yang sama, AI dapat menimbulkan kerugian,” kata Antonio, dikutip dari antaranews, Jumat (27/10/2023).

Mulai dari memprediksi dan mengatasi krisis hingga meluncurkan layanan kesehatan masyarakat dan layanan pendidikan, AI dapat meningkatkan dan memperkuat upaya pemerintah, masyarakat sipil, dan PBB secara menyeluruh.

Baca Juga : Momen Prabowo Sapa Pekerja Proyek Usai Jalani Tes Kesehatan

Dia menerangkan, potensi transformatif AI untuk kebaikan bahkan sulit dipahami. Selain itu, dunia saat ini juga sangat membutuhkan fasilitator dan akselerator ini.

Mengingat banyak negara sudah merasakan dampak dari krisis iklim, agenda 2030 berada dalam masalah besar.

Guterres menjelaskan, AI dapat membantu mengubah keadaan dan dapat mendongkrak aksi iklim dan upaya untuk mencapai 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) per 2030.

Namun menurut dia, semua itu bergantung pada teknologi AI yang dimanfaatkan secara bertanggung jawab dan dapat diakses oleh semua orang, termasuk negara-negara berkembang yang paling membutuhkannya.

Saat ini, keahlian di bidang AI terpusat di beberapa perusahaan dan negara saja. Hal ini dapat memperdalam kesenjangan global dan mengubah kesenjangan digital menjadi jurang pemisah.

Potensi bahaya AI juga mencakup kekhawatiran serius terkait informasi yang keliru dan hoaks, mengakarnya bias dan diskriminasi, pengawasan dan pelanggaran privasi, penipuan, serta berbagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia lainnya.

Simak Juga : Prabowo Beberkan Rahasia Badannya Sehat Bugar: Berenang dan Jamu Kunyit, Teh Cengkeh

Guterres menjabarkan, tanpa memperhitungkan sejumlah skenario yang membahayakan, sudah jelas bahwa penyalahgunaan AI dapat merusak kepercayaan terhadap institusi, melemahkan kohesi sosial, dan mengancam demokrasi.

“Karena semua alasan ini, saya telah menyerukan pelaksanaan diskusi global, multidisiplin, dan multipihak mengenai tata kelola AI sehingga manfaatnya bagi umat manusia, seluruh umat manusia, dapat dimaksimalkan, dan risiko yang terkandung di dalamnya dapat diredam. Badan penasihat ini adalah titik awal,” pungkasnya.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close