Umum

Puan Maharani: Pemerintah Wajib Jamin Keselamatan WNI di Daerah Konflik Israel-Palestina

BIMATA.ID, Jakarta – Ketua DPR RI, Puan Maharani, mengingatkan Pemerintah untuk memaksimalkan proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di Israel dan Palestina. Ia menekankan pentingnya memberikan jaminan pelayanan dan keselamatan bagi WNI yang berada di wilayah konflik.

“Saya menyadari bahwa dalam proses evakuasi dari daerah konflik pasti ada berbagai kendala di lapangan, namun itu tidak boleh dijadikan alasan untuk tidak memberikan pelayanan yang optimal demi keselamatan para WNI di sana. Pemerintah harus tetap waspada,” kata Puan melalui keterangannya kepada media, di Jakarta, pada Selasa (17/10/2023).

Diketahui bahwa Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah berhasil memulangkan 231 WNI dari Palestina dan Israel, yang termasuk peziarah atau wisatawan religi. Namun, sebanyak 129 WNI yang berada di Israel memutuskan untuk tidak dievakuasi karena merasa aman. Hanya 4 WNI dari Israel yang memilih untuk dievakuasi dan sudah tiba di Tanah Air.

Baca Juga : Ulang Tahun Prabowo, Anies Doakan Selalu Sehat

Selain itu, masih ada 10 WNI yang menetap di Gaza, di mana tiga di antaranya adalah relawan MER-C. Puan mendorong Pemerintah untuk melakukan pengawasan ketat terhadap WNI yang masih tinggal di wilayah konflik Israel-Palestina.

“Negara memiliki kewajiban untuk melindungi warganya yang berada di luar negeri. Meskipun hingga saat ini belum ada WNI yang menjadi korban jiwa dalam konflik Israel-Palestina, ancaman perang masih cukup tinggi,” ungkap Puan.

Akibat eskalasi perang di Israel-Palestina, ribuan nyawa telah hilang di kedua negara, dengan ribuan orang lainnya dilaporkan hilang akibat gempuran perang selama lebih dari sepekan terakhir.

Puan menekankan bahwa Pemerintah harus siap menghadapi segala kemungkinan terburuk dalam mengevakuasi WNI, terutama mereka yang berada di jalur Gaza. “Kita harus memastikan bahwa tidak ada WNI kita yang menjadi korban perang,” tambah Puan.

Cek Juga : Kader Gerindra Purworejo Usul Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Menurut catatan Kemlu, masih ada WNI yang mencoba memasuki wilayah konflik Israel-Palestina. Puan mengimbau masyarakat Indonesia untuk menunda keberangkatan mereka hingga konflik antara militer Israel dan Hamas mereda, baik mereka yang ingin menjadi relawan atau yang berencana melakukan wisata religi.

“Saya menghimbau agar sementara waktu menunda perjalanan ke jalur Gaza. Meskipun Pemerintah baru-baru ini mengeluarkan Travel Advisory, saya harap WNI mempertimbangkan keselamatan mereka dengan tidak melakukan perjalanan ke wilayah dua negara yang sedang berkonflik,” pesannya.

Puan juga mendorong Pemerintah untuk bekerja sama dengan organisasi internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), guna mendukung proses evakuasi WNI. Terutama bagi WNI yang berada di jalur Gaza, di mana wilayah tersebut terus menerima serangan dari Israel.

“Kerja sama dengan organisasi internasional diharapkan dapat membantu dalam evakuasi warga Indonesia. Kedua organisasi internasional ini memiliki pengalaman dan sumber daya yang dapat digunakan untuk mengamankan dan melancarkan proses evakuasi WNI,” jelas Puan.

Selain itu, Puan mendorong Pemerintah Indonesia untuk berperan aktif dalam upaya perdamaian Israel dan Palestina. Ia menekankan pentingnya bantuan dan dukungan kepada Palestina yang didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan yang universal.

“Semoga upaya ini dapat membantu menciptakan dunia yang lebih damai dan adil bagi semua masyarakat. Saya berharap ada langkah konkret dari Pemerintah untuk terus mendorong penyelesaian konflik Israel-Palestina yang telah menelan banyak korban dari kedua belah pihak,” ungkapnya.

Puan berharap bahwa diplomasi yang diterapkan oleh Pemerintah Indonesia akan mengurangi eskalasi perang dan membujuk negara-negara lain di dunia untuk memberikan bantuan kepada korban perang.

“Upaya diplomasi harus terus didorong oleh Pemerintah Indonesia, baik melalui forum internasional formal maupun pertemuan bilateral dengan negara-negara lain, serta melalui pendekatan informal dari pemimpin atau perwakilan negara,” tambah Puan.

Puan dan anggota DPR lainnya selama ini terus berupaya untuk mempromosikan perdamaian Israel-Palestina dalam forum-forum parlemen internasional. Baru-baru ini, Puan memimpin delegasi DPR RI yang menyatakan keberatan dalam forum G20 Parliamentary Speaker’s (P20) Summit di India.

Simak Juga : Survei IPSOS: Jelang Pendaftaran Capres, Elektabilitas Ganjar dan Anies Tetap Kalah dari Prabowo

Pada Sabtu (14/10) lalu, Puan bersama Turki, China, Afrika Selatan, dan Rusia menyatakan keberatan karena kesimpulan sidang P20 tidak mencakup isu kemanusiaan Palestina, padahal dalam pernyataan bersama P20 terdapat isu perdamaian di Ukraina yang sedang menghadapi konflik dengan Rusia.

Puan menegaskan bahwa keberatan ini bukan berarti menolak isu Ukraina, melainkan karena pentingnya memasukkan isu Palestina ke dalam kesimpulan sidang P20 agar menjadi lebih seimbang.

“Sebagai warga dunia yang merasakan penderitaan akibat konflik Israel-Palestina, DPR terus berkomitmen untuk bersuara dalam penyelesaian konflik ini,” tandas Puan.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close