BeritaPolitikRegional

Kader Gerindra Purworejo Usul Gibran Jadi Cawapres Prabowo

BIMATA.ID, Purworejo – Kader Partai Gerindra sekaligus anggota DPRD Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng), Nur Hidayat Pramudiyanto, secara pribadi, blak-blakan mengakui dirinya pun menginginkan Gibran menjadi Bacawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendampingi Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Nur Hidayat berpendapat, Gibran yang saat ini menjabat sebagai Walikota Solo, berhasil membuat kota tersebut makin baik dan maju.

“Meskipun masih muda, Mas Gibran berhasil menata Kota Solo. Masak untuk menjadi pimpinan (level nasional) usia harus dibatasi? Usia tidak menjadi masalah, asal mampu,” kata Nur Hidayat pada saat dihubungi, Selasa (17/10/2023).

Baca juga: Head to Head Survei H-3 Pendaftaran Capres, Elektabilitas Ganjar 36,21% Kalah Dari Prabowo 41,74%

Mengenai keputusan MK yang mengabulkan gugatan ambang batas usia Capres/Cawapres di bawah 40 tahun yang diajukan oleh Almas Tsaqib Birru, Nur Hidayat menilai hal tersebut bukan hanya untuk Gibran.

“Keputusan MK itu bukan jalan bagi Gibran (untuk menjadi Cawapres). Tentunya, Majelis Hakim MK sudah melalui pertimbangan yang matang. Putusan itu berlaku untuk seluruh warga negara yang memenuhi syarat. Kalau putusan hanya untuk satu orang (Gibran), itu tidak obyektif. Jadi jangan dimaknai jika keputusan MK itu hanya untuk Mas Gibran. Tapi untuk semua warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat. Jangan disalah tafsirkan,” sambungnya.

Namun, soal tuduhan politik dinasti pada Presiden Jokowi dan Gibran, Nur Hidayat mengaku sebagai kader daerah, dirinya tidak terlalu memperdulikannya.

Lihat juga: Survei IPSOS: Jelang Pendaftaran Capres, Elektabilitas Ganjar dan Anies Tetap Kalah dari Prabowo

“Mengenai tuduhan politik dinasti, itu bukan ranah saya, intinya saya menilai Gibran sangat mampu. Saya bukan ingin menyamakan dengan Bung Karno, dulu, Soekarno juga sejak muda sudah jadi pemimpin yang luar biasa. Untuk jadi pemimpin tidak harus tunggu usia. Karena belum tentu semua orang memiliki kesempatan dua kali. Sepanjang mampu dan bisa, biar rakyat yang menilai dan memilih,” tegasnya.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close