BeritaNasionalPeristiwaPolitikUmum

Survei Indikator: Pendukung Jokowi 2019 Signifikan Beralih ke Prabowo

BIMATA.ID, Jakarta – Mayoritas pendukung Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024. Sebaliknya pendukung Prabowo solid mendukung untuk 2024, dan tidak beralih ke Ganjar

Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro mengatakan elektabilitas Prabowo sebagai capres 2024 melesat di pemilih basis Jokowi dan melesat di basisnya 2019. Menurutnya, salah satu kontribusi terbesar suara Prabowo mengalami kenaikan adalah adanya peningkatan dari jumlah dukungan pemilih Jokowi-Ma’ruf di 2019 silam.

BACA JUGA: Andre Rosiade Salurkan Bantuan Ambulans Dari Prabowo ke PW Muhammadiyah Sumbar

“Salah satu kontribusi terbesar suara Prabowo mengalami peningkatan hingga kemudian melampaui Ganjar adalah kami melihat adanya peningkatan jumlah dukungan di basis pemilih Jokowi-Ma’ruf di 2019 lalu pada Prabowo,” kata Bawono.

Ia melanjutkan, ada tren para pemilih Jokowi pada Pilpres 2019 lalu yang kini memilih Prabowo. Menurutnya, hal itu terjadi karena Prabowo diasosiasikan sebagai capres yang paling direstui oleh Presiden Jokowi.

Bawono mengungkapkan, mulanya elektabilitas Prabowo pada April 2023 silam masih ada di angka 24 persen. Namun, menginjak bulan Juni 2023, pada basis pemilih Jokowi-Ma’ruf di 2019 saat ini lebih cenderung mendukung Prabowo.

BACA JUGA: Survei LSN: Prabowo Dominasi Kompetitornya, Raup 40,5% Ungguli Ganjar dan Anies

“Kalau di bulan April lalu di hasil survei Indikator sebelumnya, basis pemilih Jokowi-Ma’ruf di 2019 yang memilih Prabowo itu masih di angka 24 persen,” ungkap Bawono.

“Nah, di survei Juni ini kita menemukan kenaikan basis Jokowi-Ma’ruf di 2019 itu yang mendukung Prabowo sudah di angka 28,5 persen hampir 30 persen,” imbuhnya.

Bawono menilai kenaikan elektabilitas Prabowo itu karena berhasil menarik dukungan dari basis pendukung Jokowi pada Pilpres 2019 silam. Ia menambahkan di dalam hasil survei Indikator tersebut menunjukkan dukungan basis Jokowi-Ma’ruf Amin ke Prabowo meningkat dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

BACA JUGA: Dipimpin Jokowi, Prabowo Hadiri Pelantikan Calon Perwira Remaja TNI-Polri di Istana

“Salah satu sebab dari lonjakan tingkat elektabilitas itu tidak dapat dimungkiri dikarenakan Prabowo Subianto perlahan-lahan semakin mampu menarik dukungan dari pemilih Joko Widodo di Pemilu lalu,” terangnya.

Dari hasil survei yang dikeluarkan Indikator Politik Indonesia periode 20-24 Juni 2023 tersebut, elektabilitas Prabowo kian menunjukkan penguatan yang signifikan. Bila dirunut ke belakang, dari bulan Februari 2023, Prabowo hanya mendapat dukungan sebesar 13,9 persen.

Kemudian melesat menjadi 24,7 persen pada April 2023 dan semakin kuat pada bulan Juni 2023 dengan total dukungan mencapai 28,5 persen.

BACA JUGA: Jokowi Kerap Unggah Foto Bareng Prabowo, Pengamat: Masyarakat Bahagia

Melihat adanya tren peningkatan elektabilitas Prabowo, Bawono menyimpulkan hal itu karena ada peran besar Presiden Jokowi yang kerap mengajak Prabowo dalam kegiatan atau kunjungan kerjanya. Menurutnya, hal itu menimbulkan pandangan di kalangan pendukung Jokowi bahwa Prabowo yang paling direstui oleh Presiden Jokowi.

“Di berbagai kesempatan kegiatan kenegaraan Presiden hampir selalu mengajak Prabowo untuk turun ke lapangan melihat implementasi dari kebijakan-kebijakan telah diambil oleh pemerintah,” ungkap Bawono.

BACA JUGA: Dampingi Presiden Hadiri Pasar Rakyat Kota Malang, Warga Malang Kerumuni Prabowo Berebut Foto Selfie

“Sehingga di mata pemilih Presiden Joko Widodo di dalam dua pemilu terdahulu Prabowo diasosiasikan sebagai bakal calon Presiden paling direstui oleh Presiden,” pungkasnya.

 

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close