BeritaNasional

Ketua Komisi I DPR RI Puji Penguatan Hubungan Antara Australia dan RI di Era Presiden Jokowi

BIMATA.ID, Jakarta – Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Meutya Hafid memuji hubungan antara Indonesia dan Australia selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Meutya mengatakan, kedua negara mengalami penguatan hubungan yang baik di era Presiden Jokowi.

Meutya Hafid menyebut kepemimpinan dan aksi nyata Jokowi membuat hubungan Indonesia dan Australia mengalami penguatan beberapa tahun terakhir ini.

“Presiden Joko Widodo menunjukkan kepemimpinan yang konkret dalam hubungan Indonesia-Australia. Kedua negara berhasil mengimplementasikan berbagai kerja sama strategis, di antaranya Comprehensive Strategic Partnership (CSP) yang berisi lima pilar penting, kerja sama ekonomi dan pembangunan, menghubungkan orang, keamanan, kerja sama maritim, dan stabilitas dan kemakmuran Kawasan Indo-Pasifik,” kata Meutya, dikutip dari detiknews, Rabu (05/07/2023).

Baca Juga : Survei 3 Capres Poligov: Elektabilitas Prabowo Tinggalkan Ganjar dan Anies

Hal tersebut disampaikan oleh Meutya dalam Forum Indonesia-Australia yang diselenggarakan secara hybrid oleh University of Melbourne, Australia, yang bertemakan ‘Australia-Indonesia Relations in the Twilight of the Jokowi Years’. Selain Meutya, hadir juga Dubes Australia untuk Indonesia tahun 2018-2021, Gary Quinlan, sebagai narasumber.

Dia menekankan, pentingnya kepemimpinan yang kuat dan mempunyai visi ke depan dalam peningkatan kerja sama bilateral Indonesia-Australia.

Menurutnya, Jokowi berhasil menerapkan kerja sama yang berdampak dengan Australia.

“Presiden Jokowi berhasil mengimplementasikan kerja sama menjadi suatu hasil nyata yang bisa berdampak positif bagi kedua negara. Sebagai contoh, jika melihat data perdagangan Indonesia-Australia yang meningkat di era Joko Widodo mencapai US$12,64 miliar pada tahun 2021 yang merupakan rekor tertinggi sejak tahun 1989. Dengan nilai perdagangan tersebut, Australia menjadi mitra dagang terbesar ke-10 bagi Indonesia dengan kontribusi sekitar 2,95 persen terhadap total nilai perdagangan barang Indonesia,” ujarnya.

Perlu diketahui, Jokowi baru-baru ini melaksanakan kunjungan kerja ke Australia. 

Simak Juga : Istri Denny Sumargo Deg-Degan Foto Sama Prabowo

Meutya berharap dalam kunjungan Jokowi dapat menghasilkan kerja sama lanjutan, terutama dalam pengembangan ekonomi hijau, menurutnya, kerja sama antara Indonesia sebagai negara penghasil nikel terbesar dan Australia sebagai produsen lithium terbesar akan menjadi kolaborasi yang sangat penting bagi ekonomi hijau.

“Kepentingan nasional Indonesia saat ini adalah menjadi pemain utama dan hub kendaraan serta baterai listrik di dunia. Pertemuan Presiden Joko Widodo-PM Anthony Albanese kita harapkan dapat mengakselerasi kerja sama ekonomi dan pembangunan hijau,” pungkasnya.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close