BIMATA.ID, Jakarta – Wakil Ketua Umum (Waketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah mengatakan, koalisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sangat ideal untuk didukung.
“Koalisi Gerindra-PKB sangat ideal, karena melambangkan sisa-sisa kekuatan ideologis nasional. Keduanya juga merupakan perlambang persahabatan dua tokoh besar nasionalis-tradisionalis, yaitu Prabowo dan Gusdur. Jadi, memang ini koalisi yang sangat ideal untuk didukung,” katanya, dalam keterangan tertulis, Senin (10/07/2023).
Fahri menyebut, koalisi Partai Gerindra dan PKB tidak saja mudah untuk menang di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Akan tetapi, bisa memimpin dengan gagasan menjadikan Indonesia sebagai negara superpower baru.
Baca juga: Muzani: Semua Partai Adalah Sahabat Pak Prabowo
“Gelora sebagai partai baru yang belum punya karcis melihat koalisi ini tidak saja paling mudah menang, tapi juga paling mungkin memimpin dengan gagasan menjadikan Indonesia sebagai superpower baru,” tandas mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) ini.
Politikus asal Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ini menilai, tahun 2024 adalah waktunya untuk Prabowo Subianto menjadi Presiden RI ke-8.
“Dengan modal rekonsiliasi Pak Jokowi dan Pak Prabowo di 2019, maka 2024 adalah waktunya Pak Prabowo,” imbuh Fahri.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PKB, Syaiful Huda, merespons sinyal partai politik (Parpol) lain yang akan mendukung Prabowo dan masuk ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Lihat juga: Sekjen Gerindra Imbau Para Kader Menangkan Prabowo dengan Tenang dan Santun
Huda menyampaikan, kesan positif sudah ditunjukkan oleh Partai Gelora Indonesia.
“Setahu saya, beberapa fungsionaris Partai Gelora sudah beberapa kali mengapresiasi. Dan kira-kira ada hatinya untuk Pak Prabowo,” ujarnya di kediaman Ketua Umum DPP PKB, A Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Jakarta Selatan, Minggu (09/07/2023).
Ketua Komisi X DPR RI ini mengemukakan, KKIR tinggal menunggu sikap dari Partai Gelora. Pasalnya, komunikasi dengan Parpol tersebut sudah dibuka.
“Kita tunggu saja, apakah itu sikap fungsionaris atau kelembagaan Partai Gelora. Sudah dibuka (komunikasi),” tutup Huda.
Simak juga: Muzani: Prabowo Wakafkan Diri untuk Mengabdi Kepada Rakyat, Bangsa, dan Negara
[MBN]
