BeritaNasional

Wapres Ma’ruf Amin Minta Anak Muda Tak Tunda Untuk Menikah

BIMATA.ID, Jakarta – Baru-baru ini pernyataan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyita perhatian publik, pasalnya, Wapres Ma’ruf Amin meminta anak muda Indonesia jangan menunda-nunda untuk menikah. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Wapres Ma’ruf Amin bukan tanpa alasan, sebab, agar angka pertumbuhan penduduk usia produktif tidak semakin mengecil. 

Sontak pernyataan itu pun mencuat di media sosial hingga viral, bahkan, menuai reaksi komentar netizen. 

“Yang menarik, jumlah penduduk usia muda itu mengecil. Yang tua-tua makin banyak. Nah ini saya kira, jadi anjuran itu supaya dilakukan keseimbangan. Maka jangan menunda nikahnya gitu, sebab kalau tidak yang diprediksi yang banyak yang tua,” kata Wapres Ma’aruf Amin, dikutip dari tvonenews, Jumat (19/05/2023).

Baca Juga : Presiden Dunia Melayu Dunia Islam: Prabowo Banyak Bantu Orang Miskin

Hal tersebut dia katakan karena merespons hitungan Bappenas soal angka kelahiran atau Total Fertility Rate (TFR).

 Berdasarkan catatan Bappenas menggunakan skenario trend, nilai TFR terus menurun sampai 1,9 di tahun 2045 diiringi dengan Infant Mortality Rate (IMR) yang sebesar 7,85. Di sisi lain, rata-rata pertumbuhan penduduk periode 2020-2050 sebesar 0,67 persen setiap tahunnya atau mengalami perlambatan. 

Lebih lanjut, Wapres mengungkapkan, pemerintah perlu mengantisipasi proyeksi proporsi penduduk muda atau produktif di Indonesia yang akan semakin mengecil di tahun 2045.  Di sisi lain, pertumbuhan penduduk usia tua alias tidak produktif semakin meningkat.

“Saya pikir soal rencana keluarga berencana (KB) harus ada perencanaan baru yang disesuaikan,” terangnya.

 “Jadi tak lagi, tadi prediksinya bisa kalah kita sama Nigeria dan Pakistan pertumbuhannya nanti,” sambungnya. 

Simak Juga : Erick Thohir: Prabowo Menteri Pertama yang Ucapkan Selamat Atas Prestasi Timnas

Dalam kesempatan yang sama, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menuturkan, banyak perempuan Indonesia yang tinggal di kota enggan untuk hamil, bahkan, rata-rata perempuan di kota hanya memiliki satu anak. 

“Sekarang kecenderungan di kota anaknya satu. Ada juga yang setelah 10 tahun menikah belum punya anak, memang rencananya nggak punya anak,” pungkas Suharso.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close