BeritaEkonomiNasionalUmum

Anggaran Salah Sasaran Masih Jadi ‘PR’ Pemerintah

BIMATA.ID, Jakarta- Anggaran belanja kementerian/lembaga (KL) yang tak tepat sasaran atau tak sesuai dengan peruntukannya kembali terungkap. Hal ini adalah masalah lama yang masih menjadi pekerjaan rumah atau ‘PR’ pemerintah untuk diselesaikan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani kembali mengungkit soal anggaran salah sasaran ini. Ia menyebutkan belanja yang harusnya untuk penanganan stunting, justru lebih banyak digunakan untuk kegiatan lain, seperti rapat koordinasi dan pembangunan pagar puskesmas.

BACA JUGA: Menhan Prabowo: Inovasi Komando Teritorial di Kodam III Siliwangi Pecahkan Kesulitan Rakyat

Rinciannya, dari Rp77 triliun anggaran belanja untuk penanganan stunting, hanya Rp34 triliun yang digunakan. Sisanya, dihabiskan untuk kegiatan yang tak sesuai.

“Item yang betul-betul untuk bayi stunting, yaitu memberikan makanan dari bayi khas daerah hanya Rp34 triliun. Bayangkan, yang betul-betul sampai ke mulutnya bayi atau ibu yang hamil untuk bisa mencegah stunting itu hanya porsi yang sangat kecil,” ujarnya di Aula Gedung Dhanapala, Kemenkeu, Jakarta Pusat, Selasa (14/03/2023).

Hal serupa disampaikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Ia menyebutkan anggaran yang diajukan untuk revolusi mental, di dalam nya ada untuk pembelian motor trail.

BACA JUGA: Prabowo Pimpin Langsung Demonstrasi Kopasgat TNI AU di Bandung

Menurutnya, anggaran untuk revolusi mental masuk dalam prioritas nasional. Namun, ketika ditelaah, ada anggaran untuk pengadaan motor trail. Ia menyindir mungkin motor tersebut digunakan K/L terkait untuk melakukan sosialisasi.

“Ketika saya pertama kali masuk Bappenas dan saya coba uji Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran (Krisna), saya coba zoom itu, bentuk bunyi besarnya adalah stunting. Kemudian saya suruh zoom, zoom, zoom sampai yang namanya lokasi, isinya adalah memperbaiki pagar Puskesmas,” jelas Suharso.

BACA JUGA: Survei PWS: Duet Prabowo-Ganjar Paling Banyak Dipilih

 

 

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close