BeritaRegional

Pemkab Karawang Luncurkan Program Satu Hari Satu Telur Untuk Tangani Stunting

BIMATA.ID, Karawang – Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang mulai menggulirkan penanganan dan pencegahan stunting untuk bayi usia dua tahun dengan program Satu Hari Satu Telur.

“Program Satu Hari Satu Telur ini adalah program intervensi dalam penanganan percepatan penurunan stunting di Karawang, dimulai dari Desa Kalangsari, Kecamatan Rengasdengklok,” kata Aep, dikutip dari antara, Rabu (22/02/2023).

Baca Juga: Terima Kunjungan Menhan Mohamad, Prabowo Optimis Hubungan RI-Malaysia Saling Menguntungkan

Aep menjelaskan, program Satu Hari Satu Telur untuk penanganan stunting ini adalah program gabungan lintas organisasi perangkat daerah dengan dipimpin Tim Percepatan Penurunan Stunting Karawang.

Aep menyampaikan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) serta Dinas Kesehatan terlibat dan program itu.

“Pemberian telur untuk dikonsumsi ini baik. Sebab kandungan protein dan gizi pada telur itu, baik untuk anak agar bisa tumbuh ideal sesuai dengan usianya,” ucapnya.

Aep mengatakan, program Satu Hari Satu Telur telah menjadi program andalan dalam penanganan kasus stunting, selain program Bapak Asuh Anak Stunting.

“Kita harus jauh lebih serius lagi untuk mencapai target delapan persen stunting,” jelasnya.

Pada tahun 2021, data stunting anak di Karawang mencapai 20,6 persen, kemudian pada tahun 2022 turun menjadi 14 persen.

Atas keberhasilan itu, Aep menargetkan tahun ini bisa mencapai delapan persen.

Sementara Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang Sofiah mengatakan keberhasilan penurunan stunting di Karawang di antaranya karena peran tim pendamping keluarga yang jumlahnya 5.637 orang.

Sofiah mengutarakan bahwa tim pendamping keluarga bertugas melakukan monitoring, pendampingan, dan edukasi kepada anak stunting di Karawang.

Simak Juga : Prabowo Dampingi Presiden Jokowi Lepas 140 Ton Bantuan Bahan Makanan ke Turki dan Suriah

Hasilnya, berdasarkan data Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) dan Sekolah Guru Indonesia (SSGI) pada  tahun 2022, jumlah anak stunting di Karawang mengalami penurunan yang signifikan.

“Tahun 2023 ini sasarannya turun, hal ini karena angka stunting di Karawang juga mengalami penurunan,” pungkas Sofiah.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close