BeritaBisnisEkbisEkonomiEnergiInternasionalNasional

Naikkan Harga BBM, Asosiasi Sebut Pemerintah Tidak Punya Nyali

BIMATA.ID, Jakarta- Ketua Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Danang Girindrawardana menyebut langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga BBM demi menyiasati lonjakan harga minyak dunia menunjukkan pemerintah tidak punya nyali.

Padahal ada opsi lain yang bisa diambil Jokowi untuk mengatasi lonjakan anggaran subsidi BBM dan energi akibat kenaikan harga minyak tersebut. Opsi itu adalah membeli minyak dari Rusia.

“Paling gampang yang bisa dilakukan pemerintah dalam mengatasi kenaikan harga minyak dunia ini, beli minyak dari Rusia. Lebih hemat, lebih cepat, dan lebih pasti tanpa pengaruh fluktuasi dolar AS,” ungkap Danang, Selasa (06/09/2012).

Memang, ia mengatakan pilihan ini butuh keberanian. Pasalnya, ini terkait sikap Indonesia dalam perdagangan internasional. Selama ini asas politik Indonesia sudah jelas negara non-blok alias tidak berpihak pada timur atau barat.

Namun, pemerintah ternyata tidak berani mengambil keputusan untuk membeli minyak dari Rusia. Mereka lebih memilih menaikkan harga BBM dalam negeri ketimbang membeli minyak Rusia supaya beban subsidi bisa ditekan.

Kemudian, pemerintah mengambil opsi menaikkan harga BBM jenis pertalite, solar dan pertamax pada Sabtu (03/09/2022).

Harga pertalite naik dari Rp7.650 menjadi Rp10 ribu per liter. Solar naik dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter, dan pertamax naik Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.

“Kalau kita tidak punya nyali menghadapi luar negeri, ya naikkan saja BBM dalam negeri,” pungkasnya.

 

(ZBP)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close