BeritaNasionalPolitik

Waketum Gerindra Usul Jalan Kramat Raya Diganti Menjadi Jalan WR Soepratman

BIMATA.ID, Jakarta – Wakil Ketua Umum (Waketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Fadli Zon menyampaikan, saat ini belum ada nama Jalan WR Soepratman di Provinsi DKI Jakarta.

Fadli Zon mengusulkan, agar Jalan Kramat Raya diganti menjadi Jalan WR Soepratman.

Usulan itu disampaikan Fadli Zon setelah menerima kedatangan keluarga Wage Rudolf (WR) Soepratman, Budy Harry. Sebagaimana diketahui, WR Soepratman merupakan seorang komponis yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Menurut Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) ini, seharusnya Jalan Kramat Raya diganti dengan Jalan WR Soepratman.

Sebab, pada jalan tersebut telah digelar Kongres Pemuda 1928. Di mana, WR Soepratman untuk pertama kalinya memainkan lagu Indonesia Raya.

“Kedatangan kel. komponis WR Soepratman, Mas Budi Harry. Blm ada nama jalan WR Soepratman di Jakarta. Sy usulkan harusnya Jl Kramat Raya diganti Jl WR Soepratman, tempat Kongres Pemuda 1928 tempat WR Soepratman kali pertama memainkan “Indonesia Raya”. Pak @aniesbaswedan ?” tutur Fadli Zon, melalui akun Twitter pribadinya @fadlizon, Jumat (29/07/2022).

 

Waketum Gerindra Usul Jalan Kramat Raya Diganti Menjadi Jalan WR Soepratman
Cuitan Fadli Zon (Dok. Twitter @fadlizon)

 

Mengutip artikel berjudul ‘Mengenal Sang Pencipta Indonesia Raya, Wage Rudolf Supratman’ dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI, WR Soepratman lahir hari Senin Wage, 19 Maret 1903 di Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim), DKI Jakarta.

Pada tahun 1914, WR Soepratman diasuh oleh kakak iparnya, yakni WM Van Eldik (Sastromihardjo) di Mataram, Jaktim. Di sana, dia belajar memetik gitar dan menggesek biola.

Kemudian, pada tahun 1919, WR Soepratman diangkat menjadi guru. Serta, mendirikan Jazz Band yang bernama Black and White di Makassar dalam binaan WM Van Eldik hingga tahun 1924. Setelah itu, dia ke Surabaya dan Bandung untuk menjadi wartawan surat kabar ‘Kaoem Moeda’.

Sebagai wartawan surat kabar Sin Po, WR Soepratman rajin mengunjungi rapat-rapat pergerakan nasional di Gedung Pertemuan Gang Kenari Jakarta dan mulai menciptakan lagu Indonesia Raya di tahun 1928.

Awalnya, WR Soepratman menciptakan lagu Indonesia Raya dengan judul ‘Indones, Indones, Merdeka, Merdeka’, sehingga dikejar oleh Polisi Hindia Belanda.

Kongres Pemuda Indonesia ke II di Jakarta pada tanggal 27 hingga 28 Oktober 1928 yang menghasilkan Sumpah Pemuda, akhirnya mengakui lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan Indonesia.

Dalam kongres tersebut, dinyanyikan lagu Indonesia Raya dengan iringan gesekan biola WR Soepratman. Namun, lagu itu tetap dilarang untuk dinyanyikan sampai tentara Jepang mengizinkan di tahun 1944.

[MBN]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close