Pemprov Target Vaksinasi di Sulsel Rampung Maret 2022
BIMATA.ID, Makassar – Pemprov Sulsel menargetkan capaian vaksinasi rampung 100 persen pada Maret 2022 mendatang.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr Arman Bausat merinci, dosis pertama ditarget 100 persen pada akhir Februari. Sementara, dosis kedua rampung pada Maret.
“Sekarang kita mengejar target vaksin 100 persen hingga Februari dosis satu dan Maret untuk dosis sesuai arahan pemerintah pusat,” kata Arman kepada wartawan, Kamis (6/1/2022).
Dinas Kesehatan merilis capaian vaksinasi di Sulsel telah mencapai 72,06 persen dengan total 5.087.846 orang yang telah disuntik vaksin dosis 1.
Sementara vaksinasi dosis 2 telah diberikan kepada 2.903.210 orang warga Sulsel dari total target 7.058.141 orang.
Termasuk pada pemberian dosis 3, Sulsel telah menyasar 36.784 orang. Sehingga untuk pemberian tiga dosis tersebut, total pemakaian 8.027.480 suntikan.
Sementara data vaksinasi per 31 Desember 2021 di Indonesia sejumlah 281.246.044 dengan rincian vaksinasi pertama sejumlah 165.840.435 dan vaksinasi kedua 114.090.207. pada vaksin ke tiga yakni 1.315.402, sehingga total pemakaian sekitar 280 juta dan vaksin aman.
Arman melanjutkan, vaksinasi merupakan upaya penanggulangan pandemi Covid-9 yang menyeluruh dan terpadu.
Arman mengakui, bahwa laju vaksinasi pada awal tahun ini terganggu dengan adanya dugaan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang mengakibatkan meninggalnya sejumlah warga di Kabupaten Bone, pasca-vaksin.
Komite Daerah (KOMDA) penanggulangan dan pengkajian Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (PP KIPI) Sulsel bersama Komite Nasional ( KOMNAS) PP KIPI, BPOM dan Kemenkes telah melakukan pengkajian dan causality assessment yang menyimpulkan bahwa penyebab kematian almarhum Tuan S dan almarhumah pelajar (AW) dari Kabupaten Bone tidak terkait dengan vaksinasi Covid-19.
Ketua Komda KIPI Sulsel dr Martira menyebut almarhumah S memiliki tekanan darah tinggi yang diduga disertai komplikasi dengan pendarahan hidung, sedangkan almarhumah pelajar AW diduga mengalami penyakit jantung bawaan lahir.
“Kematian Tn S dan pelajar AW adalah koinsiden, tidak terkait dengan vaksinasi (inkonsisten),” ucap Martira.
(HW)