Kemenkes Bantah Soal Kebocoran Data Masyarakat di Aplikasi Peduli Lindungi
BIMATA.ID, Jakarta — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantah adanya kebocoran data masyarakat dalam aplikasi Peduli Lindungi. Kebocoran data itu disinyalir terjadi di Electronic Health Alert Card (eHAC) aplikasi lama.
Aplikasi eHAC yang diduga bocor kini sudah dinonaktifkan oleh pemerintah dan kini eHAC yang sudah diperbaharui terintegrasi dengan Peduli Lindungi.
“Diduga kebocoran ini bukan terkait dengan aplikasi eHAC yang ada di Peduli Lindungi,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI Anas Ma’ruf, Selasa (31/08/2021).
Anas Ma’ruf mengatakan, sejak 2 Juni 2021 lalu, Kemenkes telah menggunakan aplikasi Peduli Lindungi, eHAC ini sudah terintegrasi Peduli Lindungi yang diperbarui. Sistem yang ada di dalam PL berbeda dengan sistem eHAC lama.
“Sekali lagi saya tegaskan bahwa di eHAC yang lama itu berbeda dengan sistem eHAC yang gabung dalam PL,” ucapnya.
Saat ini, kata dia, Kemenkes RI sudah melakukan peningkatan pencegahan dengan melibatkan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), serta menggandeng pihak aparat kepolisian.
“Sebagai langkah obligasi lebih lanjut makan eHAC yang lama sudah dinonaktifkan,” terangnya
Anas Ma’ruf melanjutkan, untuk eHAC yang ada di aplikasi Peduli Lindungi kini servernya berada di pusat data nasional dan terjamin pengamanannya dengan didukung keamanan Kominfo.
“Semua sistem tentang Covid-19 akan berada di pusat data nasional,” pungkasnya.
[oz]