BIMATA.ID, Jakarta- Pengembangan sektor kelautan dan perikanan tidak hanya bergantung pada program, melainkan juga menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo meresmikan tiga gedung Politeknik Kelautan dan Perikanan yang akan dimanfaatkan untuk fasilitas Tridarma Perguruan Tinggi, yakni Politeknik KP Maluku, Politeknik KP Dumai dan Politeknik KP Karawang.
“Paling penting bagaimana kita bisa menciptakan SDM di sektor kelautan dan perikanan ini semakin masif dan besar,” kata Menteri Edhy usai peresmian secara virtual di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta, Senin (15/6/2020).
Menteri Edhy berharap akan terlahir wirausahawan-wirausahawan baru di sektor perikanan setelah mereka ditempa di unit pendidikan yang dikelola oleh KKP tersebut. Karenanya, dia ingin penerimaan siswa baru di masing-masing unit pendidikan diperbanyak tiap tahunnya.
“Saya sendiri punya keinginan ini kita perbanyak penerimaannya dan fokus pada pelaku sektor usaha perikanan. Jadi ini dulu kita prioritaskan,” sambungnya.
Dikatakan Menteri Edhy, SDM yang unggul bisa dikawinkan dengan potensi sektor kelautan dan perikanan nasional yang begitu besar. Bahkan, dia menyiapkan akses pemodalan melalui BLU-LPUMKP bagi lulusan satuan pendidikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), baik di Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) dan Pendidikan Tinggi di Politeknik KP.
“Tentu itu yang akan kita kawinkan, tidak bisa mereka sendirian. Kebanyakan dari mereka kan sudah praktik, kalau pendampingannya bagaimana nanti tergantung,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Sjarief Widjaja mengajak generasi milenial yang tertarik dengan sektor kelautan dan perikanan untuk mendaftar di satuan pendidikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui laman http://pentarukkp.id/. Terlebih saat ini, unit-unit pendidikan tersebut tengah memasuki fase penerimaan peserta didik baru.
“Kami menonjolkan kegiatan praktik sebesar 60 persen dengan 40 persen teori,” kata Sjarief.
Bahkan, KKP juga menyiapkan jalur khusus bagi putra-putri pelaku perikanan, baik itu nelayan, petambak, pengolah ikan, hingga pengumpul ikan. “Kami juga berkomitmen menyejahterakan masyarakat KP, dengan menetapkan 50 perserta didik dari anak para pelaku perikanan,” sambungnya.
Adapun unit pendidikan di bawah KKP meliputi, Politeknik Ahli Usaha Perikanan yang memiliki program studi Teknologi Penangkapan Ikan (TPI), Permesinan Perikanan (MP), Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPH), Teknologi Akuakultur (TAK), Teknologi Pengelolaan Sumber Daya Perairan (TPS), dan Penyuluhan Perikanan (PP). Berikutnya Politeknik Kelautan dan Perikanan dengan program studi Teknik Penangkapan Ikan, Teknik Pengolahan Produk Perikanan dan Teknik Kelautan.
Tak hanya itu, terdapat pula Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan dengan program studi Konservasi kelautan dan Ekowisata Bahari. Terakhir, KKP memiliki Sekolah Usaha Perikanan Menengah, Sekolah kejuruan setingkat SMA yang tersebar di Provinsi Aceh (Ladong), Sumatera Barat (Pariaman), Lampung (Kota Agung), Jawa Tengah (Tegal), Kalimantan Barat (Pontianak), Sulawesi Selatan (Bone), Maluku (Waeheru), Nusa Tenggara Timur (Kupang) dan Papua Parat (Sorong).
Penyelenggaraan proses pendidikan di SUPM terlaksana selama 3 tahun dan pada umumnya memiliki 4 program keahlian, yaitu Program Keahlian Teknika Kapal Penangkap Ikan, Program Keahlian Teknika Mesin Kapal Perikanan, Program Keahlian Teknika Pengolahan Hasil Perikanan, dan Program Keahlian Teknologi Budidaya Perikanan Laut/Teknologi Budidaya Perikanan Air Payau.
Editor : FID
Sumber kkp.go.id