BIMATA.ID, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada April melambat 0,75 poin dibandingkan Maret 2024 yakni dari 53,50 ke 52,30.
Juru Bicara (Jubir) Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, dirinya sudah mengidentifikasi penyebab penurunan disebabkan faktor musiman di mana setiap habis Lebaran, IKI biasanya menurun. Penurunan disebabkan karena industri menerima sedikit pesanan.
“Namun dibandingkan IKI bulan yang sama pada tahun sebelumya, 2023, IKI meningkat 0,92 poin. IKI April 2023 itu 51,38,” kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif dalam konferensi pers, pada Senin (29/04/2024).
Baca juga: Soal Gelora Tolak PKS Gabung, PBB: Prabowo Lebih Paham
Namun, IKI pada April katanya masih cukup bagus lantaran 19 subsektor masih ekspansif sehingga membuat IKI masih tetap bagus. Sementara itu, 4 subsektor kontraksi yakni elektronika, logam dasar, alat angkut dan bahan lainnya, serta furnitur.
Menurutnya, kegiatan usaha secara umum juga sedikit turun. Persentase pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya meningkat mencapai 29,4 persen dan stabil sebanyak 44,5 persen. Angka itu turun dibanding bulan sebelumnya di mana yang mengatakan kondisi usaha meningkat mencapai 32,2 persen dan stabil mencapai 44,2 persen.
Sambungnya, para pelaku usaha juga masih optimistis enam bulan ke depan, terutama usai Pemilu. Sebanyak 72,7 persen pelaku usaha masih optimistis, naik dari 72,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Lihat juga: PKS Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra: Masih Dikaji, Mohon Bersabar
“Yang pesimis berkurang, dari 6,8 persen di Maret menjadi 6,3 persen,” jelasnya.
Sekedar informasi, IKI sendiri merupakan indikator derajat keyakinan atau tingkat optimisme industri manufaktur terhadap kondisi perekonomian. IKI juga adalah gambaran kondisi industri pengolahan dan prospek kondisi bisnis enam bulan ke depan di Indonesia.
