BIMATA.ID, Jakarta – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati mengkritisi program pemberian rice cooker gratis di tengah lonjakan harga beras yang tinggi.
Menurutnya, yang paling penting saat ini adalah menjaga agar harga pangan tetap terjangkau bagi ibu-ibu rumah tangga, bukan memberikan bantuan alat masak yang memerlukan anggaran besar.
“Saat ini, harga beras terus melonjak. Yang paling diperlukan oleh ibu-ibu rumah tangga adalah pangan yang terjangkau, itu yang harus menjadi prioritas utama. Mengendalikan harga pangan agar tetap terjangkau dan murah adalah langkah yang lebih penting daripada program pemberian rice cooker yang membutuhkan anggaran besar,” ungkap Kurniasih melalui keterangannya di Jakarta, Jumat (13/10).
Baca Juga : Prabowo: Kita Tidak Mau Rakyat Hanya Digaji UMR
Program Pengadaan Alat Memasak Berbasis Listrik ini menghabiskan dana sebesar Rp340 Miliar untuk 680.000 penerima manfaat yang direncanakan. Menurut Kurniasih, memberikan subsidi harga pangan pokok akan lebih bermanfaat bagi ibu-ibu rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Kurniasih juga mencatat bahwa ini adalah sebuah paradoks kebijakan, mengingat sebelumnya, seorang menteri meminta agar masyarakat beralih dari konsumsi beras ke ubi-ubian karena harga beras yang tinggi.
Simak Juga : Prabowo Klaim Punya Kesamaan Visi dengan Kaesang
Namun, pada saat yang sama, kementerian lain memberikan bantuan berupa alat memasak nasi dengan anggaran yang besar.
“Meminta rakyat untuk menggantikan beras dengan ubi-ubian karena harganya mahal, dan pada saat yang sama memberikan bantuan alat memasak nasi, adalah tindakan yang tidak konsisten dalam kebijakan. Yang paling dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia adalah harga pangan pokok yang terjangkau. Itu yang harus menjadi fokus,” tegasnya.
