BeritaEkonomiKesehatanNasionalPolitik

Anggia Erma Rini: Kesehatan Hewan Ternak Berperan dalam Keamanan Pangan Nasional

BIMATA.ID, Surabaya – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini, menegaskan pentingnya menjaga kesehatan hewan ternak dalam konteks peternakan strategis sebagai upaya untuk menjaga keamanan dan ketahanan pangan nasional.

Menurutnya, menjaga kesehatan ternak, terutama hewan yang memiliki nilai ekonomi, memiliki peran yang sangat signifikan dalam usaha mengatasi penyebaran penyakit hewan dan ancaman biologis. Ini menjadi semakin penting mengingat masuknya hewan dari luar negeri akibat mobilitas manusia dan barang yang bebas serta ancaman pandemi yang dapat berdampak pada hewan dan lingkungan.

“Ketika kita melihat dari perspektif manusia, terutama dalam konteks hewan ternak yang memberikan manfaat ekonomi, kesehatan hewan bukan hanya sebatas ketiadaan penyakit, melainkan juga sejauh mana hewan-hewan ini dapat mencapai produktivitas tertinggi,” ujarnya usai kunjungan kerja reses bersama Komisi IV DPR ke Balai Besar Veteriner Farma (Pusvetma) di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (24/10).

Baca Juga : Layanan Kemanusiaa DPP Gerindra Gelar Pengobatan Gratis dan Syukuran HUT Prabowo

Anggia menyadari bahwa penyakit pada ternak dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan, terutama bagi peternak dan masyarakat umum. Dalam konteks ini, ia menunjukkan bahwa wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah membawa banyak kerugian kepada para peternak serta stabilitas pasokan daging dan harga daging sapi di pasar dalam negeri.

Adalah diketahui bahwa PMK kembali muncul di Indonesia pada tahun 2022 di Jawa Timur setelah sebelumnya negara ini dinyatakan bebas dari PMK pada tahun 1990 oleh World Organization for Animal Health (OIE).

Simak Juga : Kader Gerindra Berkumpul Temui Prabowo Usai Gibran Diumumkan Jadi Cawapres

Menurut informasi dari portal ugm.ac.id, penyebaran wabah PMK telah meluas ke 24 provinsi dari 34 provinsi di Indonesia, melibatkan 296 kabupaten dan kota dengan total kasus PMK secara kumulatif mencapai 517.213 ekor ternak.

Anggia berpendapat bahwa diperlukan langkah konkret dalam pencegahan penyakit hewan, seperti meningkatkan kualitas vaksin, vaksinasi, tindakan biosekuritas, dan tindakan medis lainnya.

Hal ini diharapkan akan berdampak signifikan pada pengobatan hewan, kesehatan masyarakat, ketahanan pangan, dan kesehatan hewan.

Oleh karena itu, Anggia menegaskan bahwa Komisi IV akan terus mendorong Kementerian Pertanian untuk selalu fokus pada program-program yang memberikan dampak nyata pada kesejahteraan peternak, ketahanan pangan, dan keamanan. Ini termasuk program-program yang berkaitan dengan pencegahan penyakit hewan, seperti PMK, Rabies, dan African Swine Fever (ASF).

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close