BeritaEkonomiInternasional

Pasar IPO Indonesia Capai Rp 33 T, Kalahkan Hongkong

BIMATA.ID, JAKARTA – Firma audit dan akuntansi Ernst & Young (EY) mengamati performa pasar modal Indonesia dalam penawaran umum perdana saham initial public offering (IPO) terus bersinar benderang di 2023.

EY mencatat Indonesia menjadi tuan rumah 45 IPO pada paruh pertama 2023, dengan total pendapatan US$2,2 miliar atau setara Rp 33 Triliun (kurs Jisdor Rp15.032 per dolar AS).

Berdasarkan catatan, pada semester I/2023 terjadi sebanyak 44 IPO, dengan nilai total penawaran umum mencapai Rp33,4 Triliun. Perusahaan tambang nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) menjadi perusahaan dengan perolehan dana IPO terbesar di semester I/2023, yakni sebesar Rp9,99 Triliun.

Baca juga: Prabowo Ungkap Kesan Selama Jadi Menhan: Saya Bangga Bisa Berbuat untuk Bangsa Indonesia

Selain itu, pertama kalinya selama lebih dari 20 tahun, EY melihat Indonesia berhasil melampaui Hong Kong dalam peringkat bursa saham global berdasarkan jumlah kesepakatan, masing-masing sebesar 7 persen, dan 4 persen berdasarkan jumlah dan hasil aktivitas IPO global.

Menanggapi hal itu, EY Indonesia Strategy and Transactions Partner, Sahala Situmorang mengatakan, secara keseluruhan, pasar IPO telah mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun.

Menurutnya, jumlah IPO naik 120 persen, dan nilai transaksi gabungan tumbuh sebesar 85 persen dari 20 IPO pada semester I/2022, dengan nilai transaksi US$1,2 Miliar.

Lihat juga: Hadiri Rakernas APDESI, Prabowo Berpesan agar Para Kades Mengabdi untuk Rakyat

“Sektor yang paling populer untuk go public adalah sektor industri dan material yang didorong oleh pesatnya industrialisasi di Indonesia dan meningkatnya jumlah perusahaan yang ingin memanfaatkan peluang melimpahnya sumber daya alam Indonesia,” kata Sahala dalam keterangan resminya, Rabu (26/07/2023).

Untuk diketahui, perusahaan besar yang telah go public selama semester I/2023 adalah Pertamina Geothermal Energy (PGEO), yang telah memanfaatkan potensi panas bumi negara yang sangat besar dalam transisi menuju energi bersih terbarukan.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close