BeritaInternasionalNasionalPeristiwaTravelUmum

Kejadian Langka Dialami Instruktur Menyelam di Taiwan, Satu Ekor Oarfish Muncul ke Permukaan Laut

BIMATA.ID, Jakarta – Kejadian langka di alami dan direkam oleh instruktur menyelam Wang Cheng-Ru dengan kemunculan seekor oarfish di lepas pantai Taipei, Taiwan, pada Juni 2023 lalu. Kemunculan oarfish ini, dalam mitos Jepang, dikaitkan dengan akan datangnya gempa atau tsunami.

Oarfish sering disebut ikan kiamat atau ikan gempa lantaran kemunculannya kerap dikaitkan dengan bencana. Makhluk laut dalam ini seharusnya jarang terlihat oleh manusia. Dilansir dari salah satu laman media, Jumat (28/07/2023).

Cheng-Ru kemudian mempublikasi rekaman tersebut ke akun Instagramnya. Ikan itu punya penampilan yang aneh. Dengan tubuh panjang hampir 2 meter, ramping, matanya besar menonjol. Ia mengapung secara vertikal. Tubuhnya berwarna silver berkilau.

Baca Juga : Relawan Jokowi Dukung Prabowo untuk Pilpres 2024

Ukuran oarfish yang direkam Cheng-Ru sebenarnya cukup kecil untuk spesies tersebut.
Pengamatan para ilmuwan terhadap hewan ini, panjangnya bisa mencapai 7 dan 11 meter. Diperkirakan ukuran terpanjang bisa mencapai 15 meter.

Selain itu, para penyelam yang ikut bersama Cheng-Ru sangat beruntung bisa melihat kejadian langka tersebut. Mereka memandangi dengan kagum, bahkan ada yang memegangnya sampai ikan tersebut tersentak.

Yang menarik, ada dua lubang pada oarfish itu yang sepertinya adalah bekas luka. Kemungkinan akibat perkelahian dengan predator.

Cek Juga : Prabowo Subianto: Jangankan Jadi Menhan, Kalau Perlu Saya Siap Jadi Prajurit Garis Terdepan!

“Saya sedang menyelam bersama kelompok dan kami segera mengenali itu ikan gempa. Itu adalah pertemuan yang sangat istimewa, karena saya belum pernah melihatnya di kehidupan nyata sebelumnya. Ada lubang di tubuh oarfish yang mungkin berasal dari serangan hiu,” kata Cheng-Ru.

Cheng-Ru memprediksi, oarfish terlihat di permukaan laut karena kemungkinan ia sedang sekarat akibat serangan predator.

Oarfish umumnya juga dapat terlihat di permukaan laut, atau terdampar, karena terdorong oleh arus yang kuat.

Habitat oarfish sendiri ada di laut dalam, dengan kedalaman 200 hingga 1.000 meter dari permukaan air laut. Sangat sedikit oarfish yang dapat kembali ke laut dalam ketika mereka sudah terbawa ke perairan dangkal, yang arusnya lebih bergolak.

Simak Juga : Kader Partai Gelora Se-Jabar Kompak Dukung Prabowo Presiden

Konon, jika oarfish muncul di permukaan laut atau terdampar, itu adalah tanda akan datang bencana yang bisa berupa gempa atau tsunami. Faktanya, mitos ini tidak terbukti secara ilmiah.

Dalam studi di jurnal GeoScienceWorld, hubungan antara kemunculan oarfish dengan gempa dan tsunami tidak sesuai dengan cerita legenda Jepang. Dalam studi tersebut, para peneliti hanya menemukan satu peristiwa yang dapat dikorelasikan secara masuk akal dari 336 kemunculan ikan dan 221 peristiwa gempa bumi.
Seekor oarfish sepanjang 6 meter pernah ditangkap di laut lepas pantai Chili pada Juli 2022, yang kemudian memicu kekhawatiran akan terjadinya gempa, tetapi yang untungnya hal itu tidak pernah terjadi.

Dalam perkembangan teknologi, sampai saat ini belum ada alat atau teknologi apapun, yang dapat mendeteksi gempa.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close