BeritaPeristiwaPolitikRegional

Misi Berat yang Dihadapi Pantarlih Jateng Saat Coklit

BIMATA.ID, Jawa Tengah – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah (Jateng) menyebutkan jumlah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) di Jateng sebanyak 117.185 orang.

Ketua KPU Jateng, Paulus Widiyantoro mengatakan, jumlah terbanyak petugas pantarlih melakukan validasi data calon pemilih dengan menghampiri ke masing-masing rumah warga yang ada di solo.

“Di masing-masing TPS ada satu Pantarlih. Jumlah terbanyak di Solo, ada satu kelurahan yang memiliki 164 Pantarlih. Total keseluruhan di Jawa Tengah ada 117.185 Pantarlih,” ungkap Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng, Paulus Widiyantoro, Rabu (15/03/2023).

Baca juga: Menhan Prabowo: Inovasi Komando Teritorial di Kodam III Siliwangi Pecahkan Kesulitan Rakyat

Ia mengungkapkan, bahwa pantarlih di pesisir pantai utara dalam menjalankan tugasnya, mengalami misi yang cukup berat saat pencocokan dan penelitian (Coklit). Karena, adanya tantangan banjir tidak bisa diprediksi.

Sambungnya, bahkan mereka harus menerjang banjir setinggi paha orang dewasa di beberapa Kabupaten Kota pada saat mendatangi rumah warga guna mencocokan data para calon pemilih.

“Di Kudus, Demak, Pati, Rembang, Pekalongan, Jepara dari pantauan kita, para Pantarlih harus menembus banjir sepaha dan selutut. Di Demak, petugas kadang menunggu banjir atau robnya surut dulu baru datang langsung ke rumah warga untuk memastikan verifikasi data calon pemilih. Maka walaupun rumahnya banjir tapi tetap dicatat sebagai calon pemilih,” jelasnya.

Lihat juga: Prabowo Pimpin Langsung Demonstrasi Kopasgat TNI AU di Bandung

Kemudian, pantarlih mendapatkan kendala pada saat coklit ke kawasan perumahan elite. Sebab, banyak warga di area perumahan elite di Jateng sangat sulit ditemui setiap harinya.

Bahkan, ketika Pantarlih berniat coklit ke salah satu perumahan elite tersebut, penghuni rumah mewah itu justru menolak mereka.

Sekedar informasi, bukan hanya dua kendala itu saja dihadapi para petugas pantarlih tersebut. Bahkan, mereka harus melewati akses jalanan yang cukup terjal, dan curam, ketika mereka melakukan coklit di kawasan dataran tertinggi di Dieng.

Simak juga: Survei PWS: Duet Prabowo-Ganjar Paling Banyak Dipilih

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close