BeritaRegional

P2P Dinkes Mencatat 4.709 Remaja di Jateng Menderita Diabetes Melitus

BIMATA.ID, Jawa Tengah – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Rahmah Nur Hayati mengatakan, 64.709 orang penderita diabetes adalah usia remaja atau 12-21 tahun. Rata-rata penderita diabetes melitus yang berusia di bawah 40 tahun persentasenya sebesar 10 persen.

“Rentan usia yang terkena umumnya di atas 40 tahun. Jadi tak hanya menyasar usia tua saja, tapi sekarang mulai bergeser, muda-muda atau remaja mulai kena. Total temuan 647.093 kasus diabetes melitus, sebanyak 64.709 orang atau 10 persen penderitanya adalah usia remaja atau 12-21 tahun,” katanya, Jumat (17/02/2023).

Baca Juga : Pedagang Ikan dan Nelayan Sumut Harap Prabowo Jadi Presiden

Pihaknya menjelaskan dari ratusan kasus diabetes melitus itu, untuk penderita di atas usia 40 tahun ada 90 persen. Sedangkan sisanya, yakni 10 persen didominasi usia remaja.

“Kalau untuk usia anak-anak, di Jateng tidak ada yang kena. Tapi untuk yang remaja ini, meski kecil persentasenya, hanya 10 persen, tetap bahaya. Ini kaitannya dengan perilaku atau pola hidup sehat yang perlu dibenahi,” ungkapnya.

Fenomena minuman manis kekinian yang makin digemari remaja membuat kasus diabetes melitus naik. Dia meminta masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat dengan mengurangi konsumsi gula berlebihan. Minuman manis kekinian seperti boba, brown sugar, hingga thai tea.

Cek Juga : Didukung JoMan, Prabowo Makin Optimis Jadi Suksesor Jokowi

“Coba lihat masyarakat sekarang, khususnya remaja, minumnya sukanya yang manis-manis. Padahal kebutuhan gula masyarakat pada umumnya itu maksimal empat sendok satu hari. Kalau keseringan minum-minuman manis, bisa meningkatkan risiko terkena diabetes melitus di usia remaja,” jelasnya.

Saat ini Dinkes Jateng terus berupaya melakukan deteksi dini diabetes melitus melalui pos pembinaan terpadu (Posbindu) masing-masing desa atau kelurahan di 35 kabupaten kota. Tujuanya, agar tidak terlambat dalam penanganan kasus tersebut.

“Deteksi dini, kami menyasar usia 15 tahun ke atas, istilahnya usia produktif,” tutupnya.(oz)

Simak Juga : Resmikan Posko, DPC Jakarta Barat Siap Galang Dukungan Pedagang untuk Prabowo Presiden

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close