BeritaHeadlineKesehatanPolitik

Gerindra Miris Kemenkes Tak Akui RS Kolaps Imbas Kasus Covid-19

BIMATA.ID, Jakarta – Srikandi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Putih Sari, mengaku miris dengan pernyataan pejabat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) yang tidak mengakui kolapsnya fasilitas kesehatan rujukan pasien terpapar Covid-19.

Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini pun meminta, agar Kemenkes RI menyampaikan data sejujurnya sesuai kondisi di lapangan. Dengan begitu, masyarakat diharapkan mampu menyadari kondisi saat ini tidak baik-baik saja.

“Yang agak miris justru pernyataan dari Jubir Ibu Nadia beberapa hari yang lalu, yang mengatakan belum terjadi kolaps di fasilitas kesehatan. Saya tidak ngerti ini ya, tidak paham, maksudnya seperti apa? Saya kira jangan cuma lihat dari laporan data saja,” ungkap Putih, dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi IX DPR RI, yang disiarkan secara daring melalui kanal YouTube DPR RI, Senin (05/07/2021).

Legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Jawa Barat (Jabar) VII ini menilai, kondisi belakangan sudah cukup jelas.

Sebab, masyarakat harus pontang-panting mencari rumah sakit, namun nihil, lantaran tingkat ketersediaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di sejumlah rumah sakit khususnya di Pulau Jawa sudah penuh.

Dalam Raker yang sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), Lia Gardenia Partakusuma juga menyatakan, kondisi BOR rumah sakit di Pulau Jawa nyaris penuh.

Berdasarkan laporan tersebut, alumnus Universitas Trisakti ini menyebutkan, data yang dilaporkan secara tidak jujur akan membuat tingkat kepatuhan masyarakat mengenai protokol kesehatan menurun.

Pasalnya, masyarakat merasa bahwa Pemerintah RI telah secara gamblang menyatakan kondisi Covid-19 Indonesia masih terkendali.

“Ini kok sepertinya belum mau mengakui kalau kita sudah kolaps, tadi juga Persi juga sudah menyampaikan begitu tingginya permintaan dari masyarakat,” pungkas Putih.

Lebih lanjut, Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini juga menyampaikan, kondisi lonjakan Covid-19 akhir-akhir ini merupakan bukti kegagalan Pemerintah RI dalam menangani pandemi Covid-19.

Termasuk dalam pemenuhan pemeriksaan Covid-19, gagal mengantisipasi varian baru, serta gagal dalam melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.

“Jadi tentu mari kita sama-sama mengoreksi kegagalan ini dan memperbaikinya dengan segera,” imbuh Putih.

Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi membantah, terkait anggapan kondisi rumah sakit rujukan pasien terpapar Covid-19 di sejumlah daerah Indonesia yang disebut tengah kolaps akibat tidak sanggup menghadapi lonjakan pasien yang terus bertambah setiap harinya.

“Kalau fasilitas kesehatan kolaps, tidak ya,” kata Nadia, Senin (05/07/2021).

[MBN]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close