BeritaPolitikRegional

Kata PDIP Soal Kasus Arteria Dahlan Ganggu Elektabilitas Partai di Jawa Barat

BIMATA.ID, Bandung –  Dalam acara survei  Saiful Mujani Research and Consulting (SRMC) yang bertajuk Partai, Gubernur, dan Presiden: Pandangan Publik Jawa Barat, Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat Yunandar Eka Perwira mengatakan, kasus Arteria Dahlan soal etnis sunda, sangat mengganggu elektabilitas PDIP di Jawa Barat.

Baca Juga : Hari Ini Rombongan Relawan Jokowi Mania Temui Prabowo Subianto untuk Dukungan di Pilpres 2024

Yunandar mengatakan, warga Jabar harus bisa menilai mana yang pernyataan pribadi dan yang mana kebijakan partai, namun kasus ini diakuinya menjadi catatan pribadi PDIP Jawa Barat.

“Kasus Arteria Dahlan memang sedikit berdampak terhadap PDI Perjuangan terutama di Jawa Barat. Ini saya melihat rakyat Jawa Barat sudah bisa membedakan antara pendapat pribadi dengan kebijakan partai, karena PDIP sangat menjunjung tinggi budaya,” kata Yunandar, dikutip dari detik, Kamis (16/02/2023).

Sebagai warga asli Jawa Barat, Yunandar mengaku marah dengan pernyataan Arteria Dahlan, dirinya dengan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan sudah melaporkan Arteria ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) supaya diberi saksi yang tegas.

“Termasuk saya sebagai orang Sunda sangat marah melihat statement seperti itu. Kami di Jawa Barat sudah menyampaikan permohonan kepada DPP supaya memberikan teguran dan punishment terhadap apa yang dilakukan anggota DPR RI tersebut,” ucapnya.

Perlu diketahui, SMRC turut membahas kasus Arteria Dahlan yang menyinggung ‘Bahasa Sunda’ terhadap elektabilitas PDI Perjuangan di Jabar. SMRC mengungkap polemik pernyataan Arteria membawa efek negatif terhadap perolehan suara PDI Perjuangan di Jawa Barat.

Simak Juga : Resmikan Sumur Air Bersih Di Lombok, Prabowo Bagikan Puzzle Peta Indonesia ke Anak-anak

Pasalnya, dari 66 warga yang tahu akan kasus itu, hanya 14 persen yang mau memilih PDIP kembali di Pemilu 2024. Sementara mereka yang tidak tahu, akan memilih PDIP dengan persentase 21 persen.

“Intinya adalah, pernyataan atau kasus Arteria Dahlan ini punya pengaruh terhadap elektabilitas PDI Perjuangan di Jawa Barat,” pungkasnya.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close