BeritaNasionalPolitik

NasDem Beri Sinyal Bentuk Koalisi Bersama PKS dan Demokrat

BIMATA.ID, Jakarta – Partai Nasional Demokrat (NasDem), memberi sinyal kuat untuk membentuk koalisi bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat dalam agenda pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Sugeng Suparwoto, merespons Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla yang memprediksi empat poros di Pilpres 2024 yang sudah mulai tampak, yakni, PDIP; Partai Gerindra-PKB; Partai Golkar-PAN-PPP; dan Partai NasDem-PKS-Partai Demokrat.

“Sangat mungkin bisa saja terjadi, dan itu bahkan menjadi exercise kami dari NasDem,” tuturnya, dalam acara Newscast Special Road to 2024, Selasa malam (28/06/2022).

Sugeng menyebut, Partai NasDem kemungkinan besar tidak mengusung kader internal partai, melainkan mengusung kader partai lain pada kontestasi politik 2024 mendatang. Partai NasDem, tambahnya, tidak ingin fokus pada kepentingan partai, melainkan mencari calon pemimpin Indonesia yang memang dinilai memiliki kapabilitas dan pantas.

Hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem, juga telah merekomendasikan tiga nama calon presiden (Capres) yang berpotensi bakal diusung dalam Pilpres 2024. Tiga nama tersebut merupakan usulan para kader Partai NasDem di daerah selama tiga hari Rakernas di JCC Senayan, Jakarta Pusat, mulai 15 hingga 17 Juni lalu.

Tiga nama bakal Capres dari Partai NasDem adalah Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, Gubernur Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.

Padahal, pungkas Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) ini, internal Partai NasDem juga telah memiliki kader unggul seperti Rachmat Gobel.

“Kami sempat mensosialisasikan dan menjelaskan, sekaligus siap di antara tiga ini untuk kepentingan bangsa,” pungkas Sugeng.

Sugeng yakin, elektabilitas Partai NasDem tidak akan merosot kendati tidak mengusung kader partainya sendiri. Dirinya mencontohkan pada Pilpres 2014-2019 lalu, bahwa partainya tetap eksis kendati saat itu mengusung kader partai lain, yakni Joko Widodo (Jokowi) dari PDIP.

“2014-2019 terbukti kader naik signifikan 64 persen, bahkan secara proporsional dari 36 menjadi 59 kursi,” ucap legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) VIII ini.

[MBN]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close