BIMATA.ID, Semarang – Pengamat politik Universitas Diponegoro Teguh Yuwono menanggapi isu reshuffle kabinet Rabu pon yang akan dilakukan oleh Presiden Jokowi, dia menilai bahwa reshuffle kabinet tidak akan terlalu berpengaruh terhadap perpolitikan di tanah air.
“Reshuffle sekarang ini kan hal biasa ya. Ada atau tidak ada reshuffle tidak mempengaruhi konstelasi politik,” kata Teguh saat menanggapi isu reshuffle kabinet, Senin (30/01/2023).
Pada Pekan lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan ketua Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh di Istana Kepresidenan Jakarta. Namun, tidak ada penjelasan terkait pertemuan tersebut.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Serahkan Motor ke Babinsa di Kodam IV Diponegoro dan Ingatkan Arahan Dari Presiden
Teguh mengatakan, reshuffle kabinet bisa saja dilakukan oleh Presiden Jokowi dalam waktu dekat untuk menegaskan posisi politiknya.
“Apakah itu (reshuffle) akan menentukan kehebohan politik, enggak akan. Hanya semakin menegaskan. Misalnya si A mendukung A dari partai A. Itu saja saya kira,” ucapnya.
Menurutnya, sudah seharusnya presiden menjaga soliditas kabinet yang dipimpinnya, termasuk dengan melakukan reshuffle kabinet jika diperlukan.
“Saya kira jelas begitu. Dimana pun presiden itu the most ultimate power. Ketika kemudian ada yang tidak loyal, ada yang memutuskan selesai di tengah jalan, harus ada penegasan dari pemimpin nasionalnya,” ujarnya.
BACA JUGA: Prabowo Makan Malam Bareng Walikota Medan, Dzikir dan Bagi-Bagi Motor ke Kodam I Bukit Barisan
Mulanya, para wartawan bertanya kepada Presiden Jokowi, apakah beliau akan melakukan reshuffle kabinet pada Rabu pon atau tidak, Presiden menjawab.
“Masa (pekan depan Rabu Pon)? Rabu Pon? Benar? Ya nanti tunggu saja”. Ucap Jokowi.
Presiden menjawab tentang reshuffle tersebut, usai menghadiri acara kick off Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta pada Minggu 29 Januari 2023.
(Pandu-Bagoes)
