BeritaEkonomiEnergiNasionalPeristiwaUmum

Ekonom: Komunikasi Pemerintah Membingungkan

BIMATA.ID, Jakarta- Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai komunikasi pemerintah terkait BBM subsidi kepada masyarakat saat ini cenderung membingungkan, sehingga menimbulkan potensi kepanikan di masyarakat.

“Panic buying sebenarnya terjadi ketika komunikasi pemerintah membingungkan masyarakat. Ada yang bilang Pak Presiden akan umumkan kebijakan harga BBM minggu lalu, ada juga yang lempar sinyal kenaikan harga BBM, ada juga yang masih berkeinginan menahan harga,” jelas Bhima, Selasa (30/08/2022).

Bhima mengatakan, apa yang dilakukan pemerintah tersebut bisa menciptakan sinyal di masyarakat, bahwa harga BBM akan segera naik dalam waktu dekat. Hal ini mendorong kepanikan di masyarakat sehingga mengisi tangki kendarannya secara penuh.

“Jadi sengkarut, ini bisa menciptakan sinyal ke masyarakat bahwa harga BBM akan naik dalam waktu dekat sehingga prilaku membeli BBM di luar kebutuhan akan terjadi. Imbasnya apa? stok BBM subsidi yang menipis bisa makin terbatas kalau panic buying di SPBU terjadi,” ujarnya.

Sebelumnya, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, sejauh ini belum ada instruksi secara resmi kepada Pertamina terkait penyesuaian harga Pertalite. Irto bilang, pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah.

“Belum, kami masih menunggu arahan dari regulator,” kata Irto, Senin (29/08/2022).

Namun, Irto memastikan stok BBM subsidi dalam posisi aman untuk mendukung mobilitas masyarakat. Ia juga mengimbau agar masyarakat bisa berhemat dalam penggunaan BBM jenis Pertalite.

 

(ZBP)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close