BeritaNasional

Rangkaian Peringatan Hari Anak Nasional, Perempuan Indonesia Raya PP PIRA Kunjungi Yayasan Sayap Ibu

BIMATA.ID, Jakarta- Pimpinan Pusat Perempuan Indonesia Raya (PP PIRA) diwakili oleh beberapa kadernya hari ini kembali mengambil langkah untuk memberikan perhatian kepada anak-anak Indonesia. Hari Anak Nasional jatuh pada 23 Juli 2022 dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan peringatan ini sudah dilakukan oleh PP PIRA sejak kemarin. Ada 3 titik kunjungan yang menjadi fokus PP PIRA, yaitu: Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Tangerang (sudah dikunjungi kemarin), Yayasan Sayap Ibu (YSI) dan kolong jembatan Jelambar untuk mengunjungi anak-anak pemulung.

Pada hari ini (22 Juli 2022), kunjungan ke-dua dilakukan ke Yayasan Sayap Ibu yang berlokasi di Jl. Barito. dr. Sumarjati Arjoso, SKm, selaku Ketua Umum PP PIRA menyampaikan,“PP PIRA sebagai sayap perempuan Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) salah satunya membawahi Bidang Perlindungan Anak, sehingga sudah seyogyianya kami memiliki perhatian khusus terhadap anak-anak Indonesia. Kami sangat senang dengan adanya perayan Hari Anak Nasional; hal ini adalah bukti bahwa kami selaras dengan visi misi pemerintah, yaitu menempatkan anak-anak di posisi yang sangat penting sebagai penerus bangsa ini. Masa depan negeri ada di tangan anak; tumbuh kembang mereka menjadi sangat signifikan.”

”Kami menyambut baik pertisipasi PP PIRA untuk mengunjungi yayasan kami dalam rangka Hari Anak Nasional. Sekarang di YSI ada 15 anak yang kami rawat, dan di YSI Cirendeu ada 12 anak dan remaja. Kisaran umur anak-anak yang kami rawat adalah antara 0-1 tahun dan kini ada 5 bayi, sedangkan balita ada 5 anak dan selebihnya berusia di atas 5 tahun. Rata-rata mereka adalah anak-anak kurang beruntung yang diterlantarkan oleh orangtua mereka. Ada juga yang diserahkan oleh orangtua yang tidak mampu, dirujuk Dinas Sosial DKI (DInsos) atau yang tanpa sengaja kami temukan”, terang Ibu Tjondrowati Subiyanto, Ketua Umum YSI Cabang Jakarta.

Diketahui YSI berdiri sejak 1955, dimulai oleh Sulistina yang merupakan isteri pahlawan nasional Bung Tomo. Saat itu Bung Tomo menjabat sebagai Menteri Sosial dan sudah menempati rumah Dinsos di Jl. Barito II No. 55, Jakarta Selatan. Hampir tiap hari Ibu Sulistina mendapati pemandangan yang miris di depan rumahnya, yaitu ibu-ibu berdagang dengan membawa serta anak-anak mereka yang masih sangat kecil dan rentan terhadap penyakit.

Melihat kondisi seperti Ibu Sulistina tergerak hatinya untuk menolong dan membuka rumahnya sebagai tempat penitipan anak, Mereka ditampung dan menunggu hingga para ibu selesai berdagang. Dari sini Ibu Sulistina mulai sadar bahwa banyak anak yang sebenarnya keberadaannya tidak diinginkan oleh orangtua mereka. Lama berselang, akhirnya banyak anak yang tidak dijemput lagi dan ditinggal di rumah beliau. Inilah cikal bakal berdirinya YSI yang sampai kini masih masih dikelola oleh ibu-ibu berhati malaikat.

Anak-anak yang sekarang dalam perawatan YSI memiliki kondisi yang beragam. Ada yang normal. Namun ada juga anak disabilitas seperti down syndrome, cerebral palsy, tuna rungu, tuna wicara, tuna grahita dll. Mereka dirawat dengan tidak ada batas waktu, kecuali kalau ada pasangan yang berkeinginan untuk mengadopsi, dengan catatan bahwa mereka memenuhi syarat secara administrasi dan ekonomi.

Tjondrowati kembali menyampaikan bahwa di YSI anak-anak ini tidak hanya dirawat secara medis (melalui kerja sama dengan RS Pertamina Pusat), namun juga disekolahkan sesuai kemampuan dan keterampilan mereka.

“Kami bersyukur karena sampai hari ini YSI masih bisa berdiri dan berbakti kepada anak-anak Indonesia. Ini berkat kebaikan hati para donatur yang adalah mayoritas sumber dana kami, yaitu sekitar 80%. Selebihnya kami menerima bantuan dari Dinsos dan RS Dharmais,” lanjut Ibu Tjondrowati. Seiring berjalannya waktu, kini YSI memiliki 4 cabang pelayanan yang berada di DKI Jakarta, Yogyakarta, Banten dan Jawa Timur.

Ketua Panitia Hari Anak Nasional dari PP PIRA Dr. Indah Brown, SPd, SH, MH menutup dengan dengan ucapan,”Saya merasa sangat tersentuh dan juga sedih dengan adanya anak-anak yang tidak diinginkan oleh orangtua mereka. Sebagai seorang ibu saya sungguh setuju dengan motto YSI: Anak adalah Amanah Tuhan yang seharusnya dibesarkan dengan layak, penuh kasih sayang dan diberikan masa dengan dengan penuh harapan.”

Pada kesempatan ini, para anggota PP PIRA menyampaikan buah tangan berupa pampers, peralatan rumah tangga seperti detergen dan pembersih lantai. Makanan siap saji, susu dan sembako juga diberikan dengan harapan dapat meringankan beban YSI yang tentunya cukup berat.  Kunjungan PP PIRA ke terakhir, yaitu kolong jembatan Jelambar untuk menemui anak-anak pemulung akan dilakukan pada Kamis, 28 Juli 2022

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close