FoodKesehatanLifestyle

Manfaat Petai Dari Menjaga Kesehatan, Sampai Cegah Covid-19

BIMATA.ID, Jakarta- Petai ternyata memiliki manfaat yang menakjubkan dan telah terbukti melalui penelitian. Sayuran berbau tajam ini menjadi kegemaran sebagian besar masyarakat Indonesia.

Khasiat petai dipercaya dapat mengobati dan mengatasi beberapa keluhan penyakit. Mulai dari membantu menangkal radikal bebas hingga mengatasi komorbid atau penyakit bawaan yang dapat meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19.

1. Menangkal Radikal Bebas

Beraktivitas di musim pandemi Covid-19 seperti saat ini dibutuhkan kekebalan imunitas yang begitu kuat. Menghindari asupan makanan yang dapat mengganggu kekebalan imun serta melindungi tubuh dari serangan radikal bebas sangat diperlukan.

Paparan radikal bebas menjadi salah satu yang paling berpengaruh pada kekebalan imunitas. Mengonsumsi makanan tinggi antioksidan menjadi salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan tubuh dan kekebalan imunitas di masa pandemi.

Kandungan antioksidan yang tinggi dalam petai ternyata diakui sangat baik untuk dikonsumsi dengan tujuan menangkal radikal bebas dan mengganggu kekebalan imunitas tubuh. Kadar antioksidan yang terkandung dalam petai bahkan diakui dalam menjaga sel-sel yang ada di dalam tubuh untuk tetap kuat melawan radikal bebas yang dampaknya cenderung akan merusak.

2. Memiliki Senyawa Antikanker

Petai memiliki senyawa bernama asam thiazolidine-4-karboksilat atau yang juga dikenal sebagai senyawa tiopronin. Senyawa ini yang membuat petai memiliki aroma seperti bau belerang yang cukup kuat. Tetapi tak hanya memproduksi bau, senyawa ini yang membuat petai memiliki khasiat untuk kesehatan.

Tiopronin merupakan pengikat nitrit yang umumnya digunakan dalam industri makanan khususnya daging. Dalam sebuah penelitian, tiopronin ini bertindak sebagai pengikat nitrit yang telah teruji efektif memiliki khasiat anti kangker.

3.Menyehatkan Usus

Petai sangat disarankan untuk ditambahkan ke dalam menu diet untuk menjaga kelancaran sistem pencernaan, mulai dari lambung hingga usus. Terutama pada usus diakui sangat penting untuk meningkatkan kekebalan imunitas tubuh melalui mikrobiota usus yang sehat.

Pada Health Benefit Times, petai bahkan diklaim sebagai satu-satunya makanan yang dapat dikonsumsi tanpa membuat saluran pencernaan bekerja terlalu berat dan menimbulkan stres jangka panjang. Petai juga diklaim dapat menetralkan tingkat keasaman dan mengurangi iritasi dengan melapisi saluran pencernaan terutama pada lambung. Tekstur dan karakteristiknya yang cenderung lembut dinilai sangat baik untuk menjadi sumber makanan tinggi serat untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan tanpa memberatkan kerja sistem pencernaan tubuh.

4. Menjaga Kesehatan Jantung

Penyakit jantung menjadi salah satu komorbid atau penyakit bawaan yang dianggap sangat sensitif terhadap Covid-19. Penderita penyakit jantung atau orang-orang dengan bawaan penyakit jantung harus sangat menjaga dirinya dengan ketat agar tidak mudah terinfeksi Covid-19.

Pengidap komorbid atau penyakit bawaan berupa gangguan kesehatan pada jantung ini juga dinilai sangat berisiko untuk mengalami gejala Covid-19 yang cukup berat bahkan begitu mengancam nyawa. Konsumsi petai secara rutin ditemukan para ahli dapat menjaga kesehatan jantung dan mengatasi beragam keluhan yang muncul pada organ vital pemompa darah ini.

Kandungan serat, antioksidan serta elektrolit dan kalium dalam petai diklaim dapat membantu mengendalikan tekanan darah agar tetap stabil sehingga kinerja jantung tidak akan mengalami gangguan fungsi. Serat dan antioksidan yang ada di dalam petai juga diakui dapat membantu mencegah pertumbuhan plak pada pembuluh darah di jantung.

5. Mengandung Senyawa Aktif Antiinflamasi

Memiliki senyawa aktif yang berkhasiat, petai juga ditemukan mengandung senyawa bernama caryophyllene dan lupeol. Kedua senyawa ini merupakan senyawa yang sangat bermanfaat yang ditemukan dalam petai.
Ketika dikonsumsi secara bersamaan kedua senyawa ini memiliki efek antiinflmasi atau peradangan serta antirematik.

Peradangan yang terjadi pada tubuh diakui oleh para ahli akan sangat berdampak buruk terhadap sistem kekebalan imunitas yang bertugas untuk melindungi diri. Saat sistem kekebalan tubuh terganggu, peluang untuk terinfeksi virus corona akan lebih tinggi.

 

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close