BeritaHeadlineNasionalPolitik

Bawaslu Rilis Daftar Daerah Pilkada Rawan Penyebaran ‘Covid-19’

BIMATA.ID, Jakarta – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia (RI) merilis daftar ratusan daerah mulai dari tingkat Kota, Kabupaten, hingga Provinsi penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 yang dinilai memiliki risiko tinggi penyebaran Covid-19.

Laporan itu disebut masih akan relevan hingga hari pencoblosan pada 9 Desember mendatang. Dengan demikian, sejumlah Kabupaten, Kota, dan Provinsi dinilai memiliki risiko penularan Covid-19 selama beberapa tahapan Pilkada, mulai dari pendaftaran maupun masa kampanye.

Bawaslu nantinya akan kembali merilis daftar serupa, yakni Indeks Kerawanan Pilkada (IKP) TPS Rawan. Laporan tersebut akan memetakan sejumlah daerah yang dinilai berisiko saat penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020.

“Nanti akan ada IKP baru. Kita menyebutnya IKP TPS Rawan. Biasanya beberapa Minggu sebelum hari pemungutan suara,” ucap Anggota Bawaslu RI, Fritz Edward Siregar, Rabu (16/9/2020).

Untuk risiko penyebaran Covid-19, Bawaslu mendata sebanyak 27 dari total 261 Kabupaten atau Kota dinilai memiliki tingkat risiko paling tinggi penularan selama proses tahapan Pilkada hingga pencoblosan.

Dari jumlah tersebut, beberapa di antaranya untuk Kota adalah Tangerang Selatan, Depok, Semarang, Makassar, Manado, dan Ternate. Untuk Kabupaten beberapa di antaranya adalah Tasikmalaya, Lamongan, Bantul, Karawang, Gowa, dan Sijunjung.

Adapun sisanya sebanyak 146 Kabupaten atau Kota masuk dalam risiko penularan sedang, dan 88 lainnya memiliki risiko rendah.

Sedangkan pada tingkat Provinsi, tiga memiliki risiko tinggi, dua sedang, dan empat rendah. Sembilan Provinsi ini, yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, Kalimantan Utara, Bengkulu, dan Jambi.

Hingga saat ini, Pemerintah terus melaporkan penambahan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia. Per Selasa (15/9/2020), tim Satgas Covid-19 melaporkan penambahan sebanyak 3.507 orang, sehingga total mencapai 225.030 kasus.

[MBN]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close