BeritaNasionalPolitik

2 Anggota Komisi VIII DPR RI : Pemerintah Harus Mengembalikan Uang Calon Jamah Haji 1441H/2020M

BIMATA.ID, JAKARTA- Dua anggota Komisi VIII DPR RI meminta pemerintah agar mengembalikan uang calon jamaah haji akibat pembatalan Haji 1441H/2020M.

Selly Andriany Gantina dan Rieke Diah Pitaloka dari Komisi VIII itu mengkritik keputusan pemerintah lewat Menteri Agama Fachrul Razi soal pembatalan haji tersebut.

Menurut Selly, Kementerian Agama tak boleh beralasan tidak mengembalikan uang calon jamaah haji karena adanya pembatalan itu. Sementara Rieke juga meminta uang calon jamaah Haji 2020 dikembalikan.

“Saya rasa yang paling penting jamaah yang harusnya berangkat harus dapat kepastian. Uang jamaah dikembalikan ya Pak Menteri. Diatur, dibuat skema yang jelas. Jangan rusak penantian panjang jamaah ini dengan masalah lagi. Skemanya dibuat, dilaporkan juga ke DPR agar bisa dilakukan perbaikan-perbaikan. Jangan main-main ya Pak, kasihan mereka,” ujar Selly (02/06/2020).

Kedua politisi tersebut mengecam tindakan sepihak Menag Fachrul yang membatalkan haji katanya tanpa koordinasi DPR.

Rieke menyoal keputusan Menag soal biaya dan anggaran terkait pelaksanaan haji yang sebelumnya dibahas di DPR. Seharusnya, sebelum dibatalkan, anggaran dan biaya ibadah haji pun dibahas terlebih dulu.

“Itu harus dibicarakan. Ini kan konsekuensinya biaya sekian triliun. Bukan hanya, enggak jadi ya kita berangkat besok, enggak bisa begitu. Iya kan? Enggak bisa, kita kan harus ada forum formalnya,” ujar Rieke.

Selly menilai Kemenag harus memutuskan secara jernih segala hal yang berkaitan dengan ibadah haji, terlebih lagi di situasi pandemi Covid-19. Semua keputusan mesti disandarkan pada prinsip kehati-hatian dan ketelitian.

“Hal ini sangat penting agar kita tidak terjebak dalam posisi saling menyalahkan, yang berakibat pada suasana disintegrasi, ” kata Selly.

Keputusan itu pun harus dipertimbangkan secara matang. Sebab, ibadah haji sangat penting bagi umat Islam.

“Di dalamnya ada ibadah untuk menyerahkan diri, untuk melepaskan diri dari semua atribut duniawi, dengan tujuan kekhusyukan. Tapi di balik itu semua ada satu prinsip dasar, yaitu keselamatan. Keselamatan ini yang jadi faktor paling penting,” ujarnya.

 

 

(ZBP)

Sumber:hidayatullah.com

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close