BIMATA.ID, Tasikmalaya – Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, Kurnia Trisna mengatakan, BPBD Kabupaten Tasikmalaya telah menurunkan tim untuk menanggulangi sejumlah daerah yang terdampak bencana tanah longsor dan banjir akibat hujan deras mengguyur wilayah Tasikmalaya.
“BPBD sudah menurunkan tim, kita menyebar,” kata Kurnia, dikutip dari antaranews, Jumat (05/05/2023).
Dia menuturkan, hujan deras yang mengguyur wilayah Tasikmalaya sejak beberapa hari menyebabkan bencana tanah longsor dan banjir di Kecamatan Sukahening, Cisayong, Cineam, dan Cigalontang.
Baca Juga : Prabowo Dipuji karena Ajak Masyarakat Tenang dan Hindari Adu Domba
BPBD Tasikmalaya, menurut dia, sudah menerjunkan empat tim untuk menanggulangi daerah yang terdampak bencana tanah longsor yang menutup jalan dan menimbun rumah, juga banjir yang disebabkan luapan sungai.
“Kita sekarang sudah menjadi empat tim, satu tim lagi penanganan yang di Cisarua (Kecamatan Cineam), karena di Cisarua belum selesai sampai sekarang, disana juga longsor,” ucapnya.
Dirinya menyampaikan, tim lainnya juga diturunkan untuk menanggulangi bencana banjir, kemudian tanah longsor dan pergerakan tanah di daerah lainnya.
Termasuk di Sukahening, kata dia, tim sedang menanggulangi tiga rumah yang terdampak bencana tanah longsor, dan mengevakuasi warga ke tempat lebih aman dari ancaman bencana longsor.
“Hasil data sementara kita temukan tiga rumah terdampak, ada timbunan longsoran ke rumah, posisi sekarang kita sudah amankan, fungsikan dulu,” tuturnya.
Simak Juga : Lembaga Survei Nasional Bocorkan Alasan Prabowo Unggul Hingga 51,6%
Dia juga mengungkapkan, berdasarkan laporan dari BMKG, hujan masih terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, untuk itu masyarakat tetap waspada, terutama di daerah rawan bencana alam banjir dan longsor.
Tercatat selama April sampai Mei 2023, kata Kurnia, kejadian bencana tanah longsor dan banjir di Kabupaten Tasikmalaya tercatat sebanyak 24 kejadian, dan selama awal Mei sudah ada enam titik bencana longsor, dan banjir di Mekarwangi.
“Masyarakat diimbau evakuasi mandiri, dalam arti mereka bisa menyediakan satu tempat wilayah masing-masing yang relatif aman, sering mengecek informasi cuaca,” pungkasnya.