BIMATA.ID, JAKARTA- Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima, menyatakan pernyataan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang membongkar kebobrokan perusahaan minyak milik negara itu di ruang publik dinilai kurang etis.
Pernyataan Komisaris Utama PT Pertamina bahwa direksi dan komisaris perusahaan plat merah itu banyak titipan Kementerian harus dibuktikan. Salah satu caranya adalah Ahok menyebut nama-nama para petinggi BUMN yang jadi titipan tersebut.
Atas dasar itu, Aria Bima pun menantang Ahok untuk membongkar siapa saja direksi dan komisaris di Pertamina yang selama ini menjadi titipan.
DPR selaku mitra pemerintah tak mampu mengubah atau mencampuri urusan manajemen Pertamina.
“Mau dibongkar ya bongkar saja. Cuma, dia kan komisaris, itu organ perusahaan. Saya saja enggak bisa mencampuri DPR, Ahok kok repot mau dicopot siapa direksinya. DPR tidak bisa mencampuri. DPR terbatas,” kata Aria Bima.
Legislator dari fraksi PDI Perjuangan ini meminta agar Ahok melakukannya dengan gaya yang santun, tidak kasar, dan dilakukan pada waktu yang tepat.
“Tapi ya, kalau dia bongkar itu ya kewenangan dia, memang tugasnya dia itu. Jangan hanya ngomong, laksanakan saja. Tapi, forumnya, timingnya, kepada siapa dia bicara soal pembongkaran itu (harus pas),” tegas Aria Bima.
“Ini bukan soal bongkar rumah atau bongkar rusun, ini kan bongkar korporasi dengan standar-standar yang memang bisa dipenuhi,” demikian Aria Bima.