Pentingnya Penggunaan Masker Dipusat Keramaian
BIMATA.ID, JAKARTA- Beberapa pusat keramaian di Jakarta dan daerah lainnya kembali dibuka. Hanya, meski pemerintah sudah membolehkan warga mengakses tempat ibadah maupun pusat belanja, protokol kesehatan harus tetap dijaga. Salah satunya menggunakan penutup wajah atau masker. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperbarui panduannya yang merekomendasi pemerintah mengharuskan orang-orang mengenakan masker wajah saat berada di tempat umum. Tentu tujuannya adalah menghentikan penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Imbauan yang disampaikan WHO itu bukan tanpa alasan. Sebuah penelitian yang dipimpin profesor dari Universitas A&M Texas, Amerika Serikat, menemukan bahwa tak mengenakan masker wajah secara signifikan bakal meningkatkan peluang seseorang terinfeksi virus Covid-19. Renyi Zhang, profesor Ilmu Atmosfer di Texas A&M; Harold J. Haynes dari College of Geosciences; serta rekan-rekannya dari University of Texas, University of California-San Diego, dan Institut Teknologi California mempublikasikan penelitian mereka dalam edisi terbaru Proceedings of the National Academy of Sciences, pekan lalu.
Mereka meneliti kemungkinan infeksi Covid-19 dan bagaimana virus itu mudah ditularkan dari orang ke orang. Berdasarkan tren dan prosedur mitigasi di Cina, Italia, serta New York, para peneliti menemukan bahwa menggunakan masker wajah mengurangi jumlah infeksi lebih dari 78 ribu di Italia pada 6 April-9 Mei dan lebih dari 66 ribu di New York pada 17 April-9 Mei.
“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa transmisi udara melalui aerosol pernapasan merupakan alur dominan untuk penyebaran Covid-19,” kata Zhang. “Dengan menganalisis tren pandemi tanpa penutup wajah menggunakan metode statistik dan memproyeksikan tren, kami menghitung lebih dari 66 ribu infeksi dicegah lewat penggunaan masker wajah dalam waktu kurang dari sebulan di New York.”
Zhang menambahkan, ia dan timnya menyimpulkan bahwa mengenakan masker wajah di tempat umum berhubungan dengan cara paling efektif untuk mencegah penularan antar-manusia. Apalagi kebanyakan orang abai akan pentingnya menjaga jarak fisik dan prosedur kesehatan lainnya.
“Memakai penutup wajah merupakan cara paling mungkin untuk menghentikan pandemi Covid-19. Temuan kami juga menyoroti bahwa sains yang kuat sangat penting dalam pengambilan keputusan terkait dengan pandemi kesehatan masyarakat saat ini dan pada masa depan,” ucap Zhang Kepada tempo.co.
Salah satu penulis makalah ini, Mario Molina, adalah profesor di Universitas California-San Diego, Amerika Serikat, dan penerima Hadiah Nobel Kimia pada 1995 untuk perannya dalam memahami ancaman terhadap lapisan ozon bumi buatan manusia, gas halokarbon.(
“Dari studi kami sangat jelas bahwa menggunakan masker tak hanya berguna untuk mencegah tetesan cairan dari orang yang terinfeksi. Hal itu juga penting bagi orang yang tidak terinfeksi untuk menghindari kemungkinan menghirup partikel atmosfer (aerosol) yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi ketika berbicara. Partikel itu bisa berada di udara selama beberapa menit dan berjalan sejauh puluhan meter,” kata Molina.
Zhang mengatakan banyak orang di Cina telah memakai masker selama bertahun-tahun, terutama karena kualitas udara yang buruk di negara itu. “Jadi, orang-orang di sana sudah terbiasa memakai masker,” kata dia. “Keharusan menutupi wajah membantu Cina menahan laju penyebaran wabah Covid-19.”
Menurut Zhang, hasil penelitian ini harus mengirim pesan yang jelas dan tegas kepada orang-orang di seluruh dunia bahwa mengenakan masker wajah sangat penting dalam memerangi virus.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa sebagian besar kegagalan dalam membendung penyebaran Covid-19 di seluruh dunia disebabkan oleh penularan virus melalui udara yang sebelumnya sempat disangkal,” kata dia.
Zhang menambahkan, menjaga jarak fisik dan mencuci tangan harus terus dilakukan, tapi itu saja tak cukup untuk perlindungan. “Mengenakan masker wajah serta menjaga kebersihan tangan yang baik dan menjaga jarak fisik akan sangat mengurangi kemungkinan siapa pun tertular Covid-19.”