BeritaNasionalPendidikanPolitikRegionalUmum

Fahmi Alaydroes : Jangan Ganggu Anggaran Pendidikan dengan Wacana yang Tidak Relevan

BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fahmi Alaydroes mengatakan, bahwa saat ini banyak tenaga pendidik yang mulai gelisah jika dana BOS nantinya dipergunakan untuk keperluan lain, selain kebutuhan pendidikan. Karena itu, ia menekankan pentingnya pemanfaatan dana pendidikan benar-benar dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Ia berharap, dana pendidikan yang merupakan 20 persen dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tersebut dapat mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia.

“Wacana tersebut sudah mulai menggelisahkan banyak pihak terutama pihak-pihak yang terkait dengan kepentingan peningkatan mutu pendidikan,” kata Fahmi di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Baca Juga : Prabowo Bangga dengan Demokrasi Indonesia, Pemilu 2024 Berjalan Baik

Saat interupsi dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-13 Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2023-2024, ia pun menyinggung wacana program salah satu pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan memberikan makan siang gratis kepada siswa sekolah menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Fahmi menyayangkan wacana tersebut.

“Jangan sampai anggaran pendidikan yang sangat-sangat diperlukan itu kemudian terganggu dengan wacana-wacana yang sangat tidak relevan dengan peningkatan mutu pendidikan”ucapnya.

“Terdengar wacana bahwa program tersebut (makan siang gratis) akan menggunakan program BOS (Biaya Operasional Sekolah). Kita pahami (BOS) ini (seharusnya) adalah biaya yang sepenuhnya dipergunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan, kita masih banyak persoalan-persoalan pendidikan di negeri kita,” ujarnya.

Simak Juga : Prabowo: Semua Pemimpin Negara di Dunia Ingin Perdamaian dan Kemakmuran

Oleh karena itu, Fahmi berharap DPR RI dapat memberi perhatian lebih dalam mengawasi dana pendidikan agar tidak digunakan untuk hal-hal yang tidak relevan dengan peningkatan mutu pendidikan.

“Jangan sampai anggaran pendidikan yang sangat-sangat diperlukan itu kemudian terganggu dengan wacana-wacana yang sangat tidak relevan dengan peningkatan mutu pendidikan,” tutupnya.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close