BeritaNasionalProperti

Tukang Becak Miliki Rumah Layak Huni Gratis dari Kementerian PUPR

BIMATA.ID Kota Prabumulih Para tukang becak motor, pemulung dan penyandang disabilitas di Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan kini bisa memiliki Rumah Inti Tumbuh Tahan Gempa (RITTA) dan sehat secara gratis dari pemerintah. Hal itu dapat diwujudkan berkat kerjasama dan kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Pemerintah Kota Prabumulih dengan sejumlah mitra kerja di sektor perumahan seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang pembiayaan sekunder perumahan, perbankan serta perusahaan cat di Sumatera Selatan.

“Kementerian PUPR akan terus mendorong kolaborasi dengan berbagai mitra kerja untuk membantu masyarakat guna mewujudkan impian mereka memiliki rumah layak huni. Salah satunya adalah melalui Program pembangunan RITTA di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan yang diperuntukkan bagi masyarakat sektor informal,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto di Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Salah seorang penerima bantuan RITTA,
M Butar-butar (65 tahun) mengaku dirinya sangat senang karena pemerintah masih peduli dan memberikan bantuan rumah secara gratis pada para tukang becak motor. Apalagi rumahnya juga layak dan memiliki konstruksi yang kuat dan tahan gempa serta dilengkapi jalan yang sudah di cor beton.

Menurut pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi becak motor di kawasan Kantor Pamong Praja Kota Prabumulih,  selama ini dirinya hanya mengontrak di rumah petak dengan biaya sewa Rp 200 ribu per bulan. Dirinya pun tidak pernah bermimpi bisa memiliki rumah bagus karena penghasilannya sehari cuma Rp 10 ribu dan kadang bahkan tidak mencukupi untuk biaya hidup dan makan sehari-hari.

“Saya senang sekali bisa dapat bantuan rumah ini dan mengucapkan terimakasih kepada Presiden Joko Widodo semoga sehat selalu karena program perumahan ini sangat bermanfaat. Bangunannya juga bagus dan syaratnya tidak sulit karena pihak Pemerintah Kota Prabumulih mendata para tukang becak motor dan meminta KTP dan KK serta di survey dulu sebelum dapat rumah ini secara gratis,” terangnya.

Hal senada penerima bantuan RITTA lainnya yakni Masriyah. Menurut Ibu berusia 57 tahun itu, pemerintah memberikan bantuan rumah secara gratis karena anaknya merupakan penyandang disabilitas.

“Saya sehari-hari hanya mengandalkan penghasilan dari berdagang sayur mayur dan makanan yang hasilnya tidak tetap. Saya sangat bersyukur dan berharap program ini bisa dilanjutkan karena memang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Mokasih Pak Presiden Jokowi, Rumahnyo Bagus Nian,” ujarnya sambil terisak.

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sumatera V Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Johnny Rahman didampingi Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Selatan, Yustin Patria Primordia menjelaskan, dalam pembangunan Program RITTA, pihaknya berkolaborasi dengan BUMN seperti PT. Sarana Multigriya Finansial (SMF), perbankan PT. Bank Syariah Indonesia (BSI) dan PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Persero yang mengalokasikan dana corporate social responsibility (CSR) di sektor perumahan
Selain itu, juga menggandeng mitra kerja di sektor perumahan seperti perusahaan cat PT. Mowilex Indonesia di Sumatera Selatan.

Sebagai informasi, Program RITTA diinisiasi oleh Direktorat Rumah Umum dan Komersial (RUK) Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR. Dalam pelaksanaan di lapangan, Balai P2P Sumatera V sejak awal tahun kemudian melanjutkan dengan kolaborasi CSR dengan sejumlah perbankan.

Pembangunan RITTA dilaksanakan di atas lahan seluas dua hektar dan nantinya sebanyak 100 unit rumah akan terbangun berkat kolaborasi CSR BUMN dan Perbankan, Balai P2P Sumatera V Ditjen Perumahan dan Dinas Perkim Kota Prabumulih. Program RITTA di Kota Prabumulih juga dijadikan sebagai pilot project kolaborasi pemerintah dan pihak swasta dan rencananya akan dilaksanakan
di provinsi lain di Indonesia.

Rumah RITTA dibangun dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) yang dikembangkan oleh Kementerian PUPR. Rumah dibangun dengan ukuran 6 x 3 meter tipe 18 dengan luas tanah 7 x 10 meter dan dapat dikembangkan atau tumbuh menjadi tipe 36.

Masyarakat yang mendapat bantuan nantinya akan menerima aset berupa rumah yang akan diberikan secara gratis. Sedangkan tanahnya merupakan milik pemerintah kota Prabumulih yang akan dihibahkan kepada masyarakat.

“Kami menggandeng BUMN dan perbankan dalam pembangunan RITTA.  Misalnya PT. SMF sebanyak 30 unit rumah, BSI 10 unit dan BTN 60 unit
melalui CSR nya dan diharapkan bisa mengurangi backlog kepemilikan perumahan masyarakat di Kota Prabumulih,” harapnya.

 

(W2)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close