BIMATA.ID, Tarakan – Anggota Komisi VII DPR RI, Willy Midel Yoseph, memberikan apresiasi terhadap inovasi yang telah diperkenalkan oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai bagian dari sub-holding PT Pertamina (Persero), dalam pengelolaan sumur minyak tua di Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara. Walaupun sumur-sumur ini telah ada sejak zaman kolonial Belanda, perusahaan ini terus mendorong kemunculan inovasi dan penerapan teknologi mutakhir.
“Inovasi dan penerapan teknologi ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan, keandalan, dan efisiensi operasi migas. Salah satu inovasi yang telah dikembangkan di sini adalah Green Environmental Oil Pump Installation (GEMPI) oleh Pertamina EP (PEP) Tarakan Field. Dengan menggunakan metode Mini Chain Pumping Unit, inovasi ini cocok untuk penggunaan pada sumur minyak yang memiliki skala kecil, baik dari segi biaya maupun lokasi, mengingat usia sumur-sumur ini yang sudah sangat tua,” kata Willy Midel Yoseph usai kunjungan kerja Komisi VII ke Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, Jumat (6/10).
Baca Juga : Ganjar Sedikit Naik, Prabowo Tetap Teratas, Cak Imin Tak Mengangkat Anies
Lebih lanjut, Willy menambahkan bahwa inovasi ini memiliki potensi untuk mencapai target Net Zero Emisi pada tahun 2060, yang sangat relevan dengan peran transisi energi, terutama di subsektor migas.
“Hal yang terpenting adalah merumuskan berbagai kebijakan dan strategi dengan cermat, sehingga ketersediaan dan akses terhadap energi migas tetap terjamin di masa mendatang,” ujarnya.
Simak Juga : 1200 Jaringan Alumni HMI Akan Deklarasikan Dukungan untuk Prabowo Subianto
Willy berharap bahwa inovasi ini akan memperkuat kerangka kebijakan pengelolaan sumber daya migas di Indonesia dan akan menarik minat investor baru.
“Kami terus mendorong pemerintah untuk mendukung investor guna meningkatkan daya saing sektor migas, termasuk dengan perbaikan regulasi fiskal yang dapat meningkatkan daya tarik investasi,” tutupnya.
